METODE TUTOR TEMAN SEBAYA DALAM UPAYA Â MENINGKATKAN PARTISIPASI PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Erulim Sihombing
Â
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari, hampir pada seluruh aktivitas manusia tidak terlepas dari persoalan matematika. Dengan berbagai cabangnya seperti aljabar, geometri, trigonometri, statistika dan cabang-cabang lainnya. Matematika dijadikan sebagai alat untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada. Dari kepentingan inilah, maka matematika di dunia pendidikan dijadikan sebagai mata pelajaran pokok yang diajarkan sejak dari Sekolah Dasar sampai dengan Pendidikan Tinggi, bahkan sudah diperkenalkan sejak usia pra sekolah di Taman Kanak-Kanak.
Salah satu regululasi pelaksanaan Kurikulum Merdeka adalah lebih menekankan pada pencapaian kompetensi peserta didik, ini berarti dalam pembelajaran Matematika berpusat kepada peserta didik (student oriented) dan bukan lagi bersumber pada guru (teacher oriented).
Karakteristik pembelajaran Matematika lebih menekankan pada membangun atau mengkonstruksi pengetahuan tentang konsep yang sedang dibahas. Proses mengkonstruksi pengetahuan ini memerlukan kreatifitas guru untuk menciptakan "PAIKEM-GEMBROT" (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira & Berbobot) sehingga peserta didik dapat berpartisipasi aktif yang pada akhirnya mereka memiliki pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan motivator.
Matematika merupakan  ilmu dasar dimana dalam proses belajar mengajarnya sangat diperlukan interaksi guru dan peserta didik serta ketepatan metode mengajar guru dan usaha belajar peserta didik. Interaksi guru dan peserta didik ini memberikan konsekuensi logis bahwa pada proses pengajaran matematika itu pada satu sisi harus adanya usaha-usaha guru dalam menentukan strategi dan metode yang tepat, mengelola kelas dengan baik serta kreatif dan inovatif dalam menjalankan tugasnya, dan pada sisi lain harus adanya usaha-usaha peserta didik untuk melakukan kreativitas dalam mengembangkan potensinya secara optimal sesuai dengan tingkat kecerdasannya.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi peserta didiknya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada peserta didik, sehingga ia mau belajar karena memang peserta didiklah subjek utama dalam belajar.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Metode studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data Pustaka. Studi kepustakaan merupakan kegiatan yang diwajibkan dalam penelitian. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan tujuan mencari dasar tulisan ini  utnuk memperoleh dan membangun landasan teori, kerangka berpikir, dan menentukandugaan sementara.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hakekat Belajar dan Pembelajaran
Menurut Suliana dalam tulisan Risma Sitohang, dkk Belajar pada prinsipnya adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara peserta didik dengan sumber-sumber atau obyek belajar baik secara sengaja dirancang atau tanpa sengaja dirancang.