Asri mengangguk. Dia merasakan dingin yang menyentuh perutnya. Terdengar suara degup jantung dari calon adiknya Nana.
"Alhamdulilah bagus semua! Jangan terlalu lelah ya, Bu!" saran Dokter Rosa, sambil melangkah ke kursinya dan segera menuliskan resep.
"Dok, apa virus cacar saya sudah membaik?" tanya Asri sambil duduk perlahan dan mengusap perutnya pelan.
"Kondisi Ibu tidak cepat membaik, karena sedang mengandung!" sahut Dokter Rosa sambil terus menuliskan resep, "jika dialami orang biasa, tiga bulan juga sudah membaik!" lanjut Dokter Rosa lagi.
Saat kandungan Asri menginjak tiga minggu, dia mengidap cacar air. Seluruh tubuh ditumbuhi bisul merah. Susah payah Asri melawan penyakitnya tanpa didampingi Rama, suaminya.
Dokter menyarankan untuk menggugurkan kandungan, karena virus itu sangat berbahaya bagi pertumbuhan janin dan juga jiwanya.
Asri tetap mempertahankan kandungan itu, karena tidak tega dengan janin yang sudah tumbuh di rahimnya.
"Allah sudah menitipkan janin ini di sini!" ujar Asri sambil mengusap perutnya lembut, "Saya akan mempertahankan, Dok!" lanjutnya pasti.
Sepanjang usia kandungannya, Asri melawan rasa panas di sekujur tubuhnya dan juga pastinya rasa sakit. Terkadang dia merasakan sakit kepala yang sangat hebat sekali.
Kulit halusnya mulai dipenuhi pecahan bisul-bisul. Dia beberapa kali harus masuk UGD tanpa diantar Rama. Asri berusaha kuat, dengan keputusannya.
Setelah pemeriksaan kandungan dia segera pulang dan istirahat. Dia meminum vitamin dan obat yang diresepkan dokter.