Mohon tunggu...
Ersalrif Ersalrif
Ersalrif Ersalrif Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Saya seorang single mom, bekerja serabutan. Hobi saya membaca, menulis, melukis dan daur ulang barang bekas. Saya seorang yang introvert, tapi berusaha belajar untuk dua buah hati saya. Menulis adalah sarana healing untuk hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anggi

31 Juli 2023   17:20 Diperbarui: 31 Juli 2023   17:23 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia sangat mengagumi sang kakak, yang berusia lima tahun di atasnya itu. Sang Kakak yang banyak menoreh prestasi, dan membuatnya sangat bangga.

Beberapa kali Putra ikut bersama sang ibu, untuk mendampingi sang kakak, mendapat penghargaan. Mendatangi beberapa tempat dan tokoh, yang hanya bisa dilihat di layar kaca.

Putra bertekad untuk mengikuti jejak sang kakak. Mengukir prestasi di setiap ada kesempatan. Dia juga ingin membuat ibu mereka bangga.

Kini dia melihat dua wanita yang dia cintai itu, saling berpelukan. Putra mendengar tangis sang kakak begitu sedih.

"Akak jangan nangis begitu, dong! Ade kan ikut sedih...!" bujuk Putra dengan suara bergetar, "ada yang nakalin Akak, ya? Bilang aja, siapa Kak? Nanti Ade balas!" ujar Putra tegas.

"Tidak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan, Nak! Itu tidak baik..., tunggu Kakakmu selesai meluapkan emosinya dulu, nanti kita dengar penjelasannya, ya!" kata Ana lembut sambil mengusap kepala Putra.

Putra tersenyum, sambil menggaruk kepalanya, yang tak gatal itu. Anggi selintas melihat senyum adiknya itu. Hatinya terasa adem, saat melihat wajah Putra yang menggemaskan itu.

Dia beringsut dan mengusap air mata. Putra bergegas menyambar tisu, dan menyodorkannya kepada Anggi.

"Makasih, De!" kata Anggi sambil tersenyum.

Ana beranjak meraih gelas kosong, yang tadi diletakkan Anggi. Dia menuju kulkas, dan mengisinya lagi sampai penuh. Kembali dia menyerahkan gelas itu kepada Anggi.

Kali ini Anggi meminumnya sedikit, dan langsung meletakkan gelas itu di meja lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun