Ravi mendekat dan meraih tangan kiri saya, memperhatikan dengan seksama gelang yang melingkar ditangan kiri saya. " Ini Ayah Dayna kayaknya lagi membuktikan kalo dia punya kemampuan yang berbau mistis." katanya kemudian.
"Nanti sampe rumah gelang ini dipotong aja daripada urusan makin gak karuan." Ravi menyampaikan pendapatnya sambil menyeruput kopi.
Sesampainya dirumah, meskipun masih ada rasa tidak percaya pada "kesaktian" Ayah Dayna, dengan berat hati saya memotong gelang buatan Ayah Dayna itu. Boleh jadi yang diucapkan Ravi benar adanya. Harapan saya saat itu adalah menghindari hal-hal yang membahayakan rumah tangga saya.
Lucunya, segera setelah gelang sudah tidak lagi melingkari tangan saya, fenomena aneh yang pernah saya rasakan menguap entah kemana. Tak ada lagi perempuan-perempuan yang bermanis-manis didepan saya. Bahkan Ratri sudah tidak lagi menelepon padahal saya sudah berjanji untuk bertemu untuk berdiskusi dengannya. Singkatnya saya sudah kembali ke setelan awal.
Sepertinya nanti saya harus minta tolong orang selain Ayah Dayna untuk membuatkan gelang, agar kejadian tidak terulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H