Mohon tunggu...
Erry M Subhan
Erry M Subhan Mohon Tunggu... Lainnya - Fotografer/Videografer Freelance, Kontributor untuk beberapa agensi Photo Stock

Suka jalan-jalan menyambangi daerah-daerah dan bertemu dengan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Gelang Pakis Penuh Magis

30 Desember 2024   14:03 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:03 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pembuatan gelang (Sumber: dokumen  pribadi)

Ayah Naldi dengan senang hati mengundang kami untuk menginap dirumahnya. Undangan yang tak mungkin saya sia-siakan. Karena secara emosional hubungan pertemanan saya dengan Ayah Naldi lebih dalam dibanding yang lain. Pastinya saya merasa lebih nyaman.

Selepas sholat Ashar saya ke sebuah titik di tengah desa Cibeo yang fungsinya kurang lebih sebagai sebuah alun-alun. Cukup banyak mahasiswa yang hilir mudik disana. 3 orang mahasiswi diantaranya menghampiri saya yang sedang duduk santai pada sebuah batu.

Setelah memperkenalkan diri masing-masing, mereka duduk tidak jauh dari saya. Posisinya sedemikian rupa hingga posisi duduk mereka mengelilingi saya. Mereka mulai melontarkan pertanyaan-pertanyaan seputar adat istiadat suku Baduy. Dengan senang hati saya menjawab bilamana saya tahu hal yang ditanyakan.

Berbincang-bincang dengan gadis-gadis yang cantik dan cerdas jadi momen yang menyenangkan sore itu. Suasana begitu cair dan hangat. Cukup banyak hal yang mereka pertanyakan dan alhamdulillah saya bisa menjelaskan pertanyaan-pertanyaan mereka.

Setelah bertukar nomer telepon kami menyudahi perbincangan. Kami berpisah, saya menuju rumah Ayah Naldi yang berada di sisi Selatan alun-alun. Gadis-gadis manis itu menuju arah Utara alun-alun.

Selang 3 hari setelah kembali dari Baduy, saya menerima telepon yang ternyata salah satu dari 3 gadis yang saya jumpai di Cibeo. Ratri, kita sebut saja begitu namanya, menanyakan kemungkinan untuk bertemu langsung. Saya pikir dia masih butuh keterangan-keterangan lain tentang Baduy.

Karena kesibukan saya di hari-hari itu, saya menjanjikan untuk bertemu di minggu depannya. Ratri mengiyakan walaupun saya sempat menangkap ada nada kekecewaan disana.

Hari-hari berlalu dengan saya tenggelam dalam kesibukan yang ada. Selama hari-hari itu pula saya mulai merasakan hal-hal yang aneh. Tiap kali bertemu wanita muda , saya menerima keramahan yang agak luar biasa. Misalnya seorang gadis tersenyum manis pada saya saat beradu pandang di sebuah angkutan umum.Lalu ada seorang karyawati cantik yang dengan penuh kehangatan berbincang-bincang dengan saya saat menunggu bus. Ada beberapa kejadian lain yang terlalu panjang untuk diceritakan disini.

Secara fisik saya bukan model laki-laki yang akan menarik perhatian perempuan pada pandangan pertama. Secara materi juga jelas tidak mungkin. Ditambah saya juga sudah berkeluarga. Benar-benar pengalaman yang belum pernah saya alami.

Ketika Ratri menelepon saya lagi untuk memastikan pertemuan dengan saya, keanehan terasa makin menjadi-jadi.

Penasaran dengan fenomena yang terjadi, saya bercerita pada Ravi, seorang teman yang kebetulan dekat dan mengenal betul orang-orang Baduy. Ravi menanyakan kapan saya terakhir ke Baduy, kemana saja, bertemu siapa saja. Saat saya menceritakan tentang gelang Ravi langsung tertawa terbahak-bahak. Saya hanya bisa memandangi dengan penasaran gelak tawanya. Disela-sela tertawanya Ravi bertanya apa saya percaya Ayah Dayna orang sakti. Tertawanya makin menjadi ketika saya menjawab tidak percaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun