Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... Penulis - ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Humas Kanwil Kemenkumham NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bisnis Buku LKS di Sekolah Negeri, Apa Urgensinya?

3 Agustus 2024   20:36 Diperbarui: 3 Agustus 2024   20:38 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa sih urgensinya LKS ini? Bukankah sekolah Negeri seharusnya tidak ada lagi buku paket pelajaran yang harus dibeli? Ataukah buku paket yang disediakan pemerintah se minim itu materi ajarnya bagi siswa?

Saya ingin berbagi sedikti opini, berdasarkan beberapa buku LKS putra putri saya yang harus dibeli di sekolah. Sampai detik ini saya lihat tidak ada materi substansial atau dasar yang ditampilkan dalam LKS ini. Melainkan hanya materi latihan dalam bentuk kisah pendek dan soal-soal saja.

Pun yang lucu, ada juga soal tersebut di dalam LKS namun jawabannya harus mencari dari sumber lain juga seperti internet. Lalu pertanyaan saya, sesibuk itukah para guru sehingga tidak bisa menghadirkan alternatif yang lebih urgen.

Karena ketika kita bicara urgensi, maka kita bicara sesuatu yang sifatnya krusial dan substansi alias pokok yang sangat berdampak. Lalu apa dampaknya LKS ini bagi para murid ini sebenarnya?

Saya ingat betul di jaman kami sekolah, sampai tahun 2002 barulah buku LKS ini muncul dalam rangka mengurangi beban para guru memberikan pelatihan soal tambahan kepada siswa. Catat, tambahan bukan jadi pokok tugas siswa.

Karena saya ingat betul, bahwa para guru kami dulu akan selalu mendikte atau menuliskan soal-soal yang mereka buat sendiri berdasarkan materi lengkap dari buku paket sekolah yang disediakan. Saya melihat tujuannya adalah untuk menggali sejauh mana kemampuan kami menyelesaikan dan menguasai suatu materi.

Dan tidak ada guru yang memberikan tugas hanya berdasarkan LKS, melainkan mereka membuat soal-soal latihan maupun tugas tersebut dengan pikiran mereka sendiri. Dibuat setelah memberikan penjelasan materi di depan kelas.

Selanjutnya ketika saya pikir-pikir lagi, Apakah memang sekarang sudah tidak ada papan tulis di tiap sekolah negeri ini? Sehingga sulit menuliskan soal-soal tersebut di papan untuk di salin siswa? 

Ataukah sebegitu lelahnya para guru sekarang sehingga tidak punya waktu lagi membuat soal-soal untuk para siswa. Atau mungkin tidak bisakah seorang guru membeli satu buku LKS saja sebagai pegangannya, yang soal-soalnya relevan dengan buku paket, sehingga jawabannya bisa ditemukan dalam buku paket yang tersedia?

Bukankah dengan membaca buku paket dalam rangka mencari jawaban soal-soal ini, akan justru membuat mereka membaca materi juga. Bukankah ini cara memaksa mereka belajar paling simple?

Ah sampai sekarang, saya hampir tidak bisa menemukan dimana sih urgensinya membeli LKS ini yang harus dibeli tiap semester. 

Boros Buku, Tak Berfaedah, Tak Ramah Lingkungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun