Mohon tunggu...
Erni Wardhani
Erni Wardhani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis konten kreator (Youtube, Tiktok), EO

Guru SMKN I Cianjur, Tiktok, Youtube, Facebook: Erni Wardhani Instagram: Erni Berkata dan Erni Wardhani. Selain itu, saya adalah seorang EO, Koordinator diklat kepala perpustakaan se-Indonesia, sekretaris bidang pendidikan Jabar Bergerak Provinsi, Pengurus Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat, Pengurus Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat, Pengurus IGI kabupaten Cianjur, sekretaris Forum Kabupaten Cianjur Sehat, Founder Indonesia Berbagi, Tim pengembang Pendidikan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Humas KPAID Kabupaten Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bibury Village (Bagian 6)

14 Januari 2017   20:02 Diperbarui: 14 Januari 2017   20:05 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tapi aku sudah menyanggupi untuk menjagamu, Angel...”

Ada nada ketulusan dalam kata-kata Adrian.
Aku tidak melanjutkan pembicaraan.
Adrian membelokkan mobil ke sebuah restoran. Kismot Resturant.  Aku tidak bertanya.

“Mari kita makan dulu, pasti kau sangat lapar...”

Aku hanya mengikuti kemauannya. Dia membawa bir dari dalam mobilnya. Ternyata Kismot Restaurant menerapkan sistem BYOB (Bring your own bottle), salah satu teknik prinsip pemilik restaurant yang memiliki keyakinan Keagamaan, bahwa mereka tidak mengambil keuntungan dari atau mengkonsumsi alkohol, tetapi tetap memperbolehkan pengunjungnya minum alkohol dengan catatan bawa sendiri.

“Kau harus mencoba kari ala Bangladesh” Kata Adrian.
Aku tersenyum.

“Menarik juga...” Sahutku.

Sementara adrian memesan makanan, aku berinisiatif untuk menelpon Wilhelmina.
Teleponku tak diangkat.
Akhirnya aku sms saja, dengan harapan, nanti dia sms balik, dan aku akan meneleponnya.

Adrian mendekatkan kursinya saat dia datang.

“ Wanna Drink?” Tawarnya.

Aku menggeleng tanpa memalingkan mukaku dari celullar.
Adrian menungkan bir ke dalam gelas. Aku buru-buru menyimpan celularku.
Mata birunya berkil;au memandangku.

“Kamu pasti lapar, Angel...”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun