Mohon tunggu...
Erdya InekaS
Erdya InekaS Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Sarjana

Seorang mahasiswa yang sedang menempuh gelar sarjana Ilmu Hubungan Internasional. Memiliki minat dalam mempelajari sejarah dunia, mengkaji sejarah, dan menganalisis isu-isu Internasional saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik Jejak Neo-Merkantilisme dalam Perang Dagang China-Australia

7 Maret 2024   16:45 Diperbarui: 7 Maret 2024   16:49 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebekuan hubungan ekonomi yang terjadi dengan China telah memukul perekonomian Australia. Sehingga hal ini membuat Australia mau menyelesaikan sebagian masalahnya dengan China. Pertemuan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada 2023 di Beijing, menjadi titik pencairannya kebekuan itu. ”Hubungan China-Australia menuju arah peningkatan dan pengembangan,” kata Xi.

Dengan demikian, sejak menang pemilu 2022, Albanese berupaya untuk memperbaiki hubungan dengan China. Titik puncaknya ketika, Albanese mendatangi China. Albanese mengatakan bahwa siap bekerjasama dengan China pada sektor-sektor yang memungkinkan. Australia juga siap berbeda pandangan dari China. “Kemajuan untuk meningkatkan hubungan kita jelas sangat positif. Perdagangan berjalan lebih lancar dan menguntungkan kedua negara. Kita telah memulai berbagai dialog dan jumlah lawatan bilateral meningkat,” kata Albanese, dikutip dari ABC dan Sydney Morning Herald.

Melihat pada perang dagang yang dilakukan oleh Australia dan China terdapat tirai atau unsur merkantilisme di dalamnya. Kedua negara saling memberikan sanksi, pembatasan ekspor, peningkatan tarif sebagai langkah proteksionis. Walaupun saat ini hubungan Beijing dengan Sydney mulai terbuka kembali, namun kepentingan persaingan ekonomi pasti akan berlanjut. Terlepas dari kepentingan politiknya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun