Kebekuan hubungan ekonomi yang terjadi dengan China telah memukul perekonomian Australia. Sehingga hal ini membuat Australia mau menyelesaikan sebagian masalahnya dengan China. Pertemuan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada 2023 di Beijing, menjadi titik pencairannya kebekuan itu. ”Hubungan China-Australia menuju arah peningkatan dan pengembangan,” kata Xi.
Dengan demikian, sejak menang pemilu 2022, Albanese berupaya untuk memperbaiki hubungan dengan China. Titik puncaknya ketika, Albanese mendatangi China. Albanese mengatakan bahwa siap bekerjasama dengan China pada sektor-sektor yang memungkinkan. Australia juga siap berbeda pandangan dari China. “Kemajuan untuk meningkatkan hubungan kita jelas sangat positif. Perdagangan berjalan lebih lancar dan menguntungkan kedua negara. Kita telah memulai berbagai dialog dan jumlah lawatan bilateral meningkat,” kata Albanese, dikutip dari ABC dan Sydney Morning Herald.
Melihat pada perang dagang yang dilakukan oleh Australia dan China terdapat tirai atau unsur merkantilisme di dalamnya. Kedua negara saling memberikan sanksi, pembatasan ekspor, peningkatan tarif sebagai langkah proteksionis. Walaupun saat ini hubungan Beijing dengan Sydney mulai terbuka kembali, namun kepentingan persaingan ekonomi pasti akan berlanjut. Terlepas dari kepentingan politiknya masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H