Mohon tunggu...
Erna Nurhasanah
Erna Nurhasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Setia dan berkarya

Barangsiapa membiasakan diri untuk beristighfar, Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari setiap kesulitan (HR. Abu Daud)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Edible Film dan Edible Coating dan Aplikasinya Pada Produk Perikanan

25 November 2022   12:30 Diperbarui: 25 November 2022   12:33 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Prosedur edible coating pada prinsipnya yaitu bahan edible coating dibuat suatu larutan.  Bahan pelarut tergantung dari bahan coating, misalnya untuk kitosan dilarutkan dalam asam asetat.  Kemudian ditambahkan ke dalam larutan tersebut plasticer.  Setelah itu dapat diaplikasikan untuk coating.

Ada empat aplikasi edible coating, yaitu pencelupan (dip application), penyapuan dengan busa (foam application), penyemprotan (spray application) dan penetesan terkontrol (controlled drip application). Pencelupan (dip application) mempunyai keuntungan antara lain ketebalan materi coating yang lebih besar serta memudahkan pembuatan dan pengaturan viskositas larutan. Kelemahannya adalah munculnya deposit kotoran dari larutan.

Produk-produk Olahan Perikanan di Indonesia yang Umumnya Sering Menggunakan Edible

                                

Sosis Ikan

Sosis berbahan dasar daging ikan mempunyai sifat perishable food atau mudah mundur mutu dalam waktu yang singkat. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu melalui kemasan yaitu dengan edible coating. Pada umumnya bahan baku edible coating berasal dari hewani yaitu gelatin.  Penggunaan coating berbahan dasar semi refined karaginan relatif lebih murah dibanding dengan coating berbahan dasar gelatin.

Menurut Estiningtyas (2010) sosis ikan kurisi yang sudah dibuat dilepaskan dari pembungkus plastik lalu dicelupkan dalam larutan edible coating selama 1 menit. Sosis yang telah diberi coating dikeringkan pada suhu 40C selama 35 menit. Pencelupan dilakukan sebanyak 2 kali agar semua bagian sosis terlapisi secara merata, kemudian sosis disimpan pada suhu dingin.

Baso Ikan

Bakso adalah bahan pangan yang digemari oleh masyarakat di Indonesia. Dan termasuk produk diversifikasi hasil perikanan yang mudah mengalami kerusakan (highly perishable) apabila salah dalam melakukan penyimpanan. Kerusakan terjadi akibat mikroba yang tumbuh pada produk diversifikasi hasil perikanan. Maka dari itu, harus alternatif yang dapat meningkatkan umur simpan dari bakso ikan yaitu dengan edible coating.

Prosedur coating pakai yaitu metode  pencelupan yang mengacu pada penelitian Nasyiah et al. (2014) . Pembuatan Edible coating dari kitosan dibuat dengan cara melarutkan 20 gam kitosan dalam 100 ml asam asetat 1%, kemudian diaduk agar sebagian serbuk kitosan larut. Lalu, bakso ikan direndam selama  1 menit setelah diangkat dan diangin-anginkan.

Pempek

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun