Kendatipun sudah ratusan tahun Islam hadir, masih banyak orang yang belum kenal dan paham Islam secara mendalam dan luas di Bali. Tidak sedikit mispersepsi dan nada miring, sehingga ruang dialog terbuka untuk dipahami.Â
Di ruang dialog antarkeyakinan itu kita melebur dengan wajah-wajah ceria saat mendengar orang azan, melihat orang shalat termasuk puasa Ramadhan dan ibadah umat Hindu juga berkali-kali berdialog antarsesama. Ruang dialog seiring dengan ruang hidup nyaman.
Segala keintiman yang datang dari rasa damai dan rukun yang selama ini terserap dalam pengetahun dan kepercayaan itu menyembulkan hidup nyaman.Â
Nah, saya pikir dalam ruang dialog akan lebih terbuka jika posisi warga muslim juga memulai dari apa yang sudah terbangun selamanya.Â
Tanpa sungkam-sungkam tidak mustahil umat Islam menyambungkan persaudaraan dengan umat Hindu dan umat lainnya, diantaranya untuk mengunjungi ke tempat buka puasa Ramadhan atau menggelar peribadatan di sekitar masjid.
Begitulah cara untuk membuka ruang dialog antarsesama warga bangsa. Kita saling mengunjungi dan saling berdialog menuju keintiman agar hidup ramah bisa lebih terjamin. Akhirnya, hidup nyaman antarumat beragama bisa lestari dan makin menggairahkan.