Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Dahulukan Kaki Kiri di DPR-BPK

4 Oktober 2023   22:06 Diperbarui: 10 Oktober 2023   11:46 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yah, bisalah. Jika beraroma busuk, nama tempat BAB atau buang air (maaf norak) apa yang cocok disematkan padanya? Lalu, apakah kaki kanan atau kiri yang duluan masuk ke tempat yang menusuk hidung? Hidungku, hidung antum. Ayo tebak gambar!

Lah, padahal kita tahu, dugaan korupsi BTS 4G sudah mencuat sekitar jelang pertengahan tahun 2023. Mengapa nyenggol kemana-mana? Ada "U" dibalik "B" nih? Bisa jadi dugaan itu nggak kepeleset bro.

Aneh bin ajaib. Saya pikir, ketika terjadi proses pembusukan di balik skandal korupsi justeru yang berada di luar lingkaran tidak rame-rame menutup hidung. Ia beraroma menyengat tanpa indera penciuman. Ruang yang mengalami proses pembusukan hampir dipastikan ada sesuatu. Skandal korupsi bukan hanya "betah" pada satu oknum malah sangkut-menyangkut dengan pihak lainnya.

Dari pihak lainnya terduga memang sudah diwanti-wanti sebelumnya. Langkah kaki mereka setapak demi setapak akan berubah dari kaki mana yang duluan masuk pintu. Jika bukan kaki yang terduga korupsi, saya dan sodara yang memulai dengan kaki apa. Kaki mereka tersandung kasus heboh dan langkah kaki mereka dimulai dari sesuatu yang tidak lazim.

Langkah kaki mereka nampak tidak terseok-seok. Cukup kuat dan lincah kedua kaki saat melintas sebuah jalan yang ramai. Sorot mata yang tajam seiring gercep langkah kaki mereka. Di seberang jalan, gedung parlemen berdiri kokoh. Setelah gagasan, konsep hingga interupsi sebagaimana orang-orang terhormat dengan langkah kakinya sebagai langkah kaki wakil rakyat. Gagasan yang membumi dibarengi langkah kaki yang mantap.

Kaki kanan sekuat kaki kiri. Lantai gedung itu rela jadi injakan kaki-kaki yang anti mager. Lantai yang mengkilap terbuat dari marmer, misalnya tidak membuat kaki mereka tersandung. Langkah kaki dengan bunyi sepatu mereka membungkam bunyi lainnya. Kaki kanan dan kiri menyelusup kedalam sepatu. Bunyi itu terdengar karena kelembaban terperangkap dalam sepatu. Bunyi sepatu adalah tempat kaki bertengger tidak membuat kesel dan gelabah para wakil rakyat. Kita tidak tahu, berapa banyak wakil rakyat mengawali kaki kanan atau kaki kiri mereka saat memasuki pintu gedung parlemen.

Ada pula gedung yang disegani oleh para pejabat pemerintahan. Suatu kantor sebagai auditor forensik keuangan yang diperiksa dari cantolan kegiatan tertentu. Para pemeriksa, ya  boleh dibilang orang-orang beken dan teruji di bidangnya. Belakangan, mereka jadi salfok dan lelet dalam urusan kedalam terkait dengan godaan dari pihak luar. Kita pantas heran bahkan jengah dengan ulah wakil rakyat dan pihak pemeriksa keuangan.

Apa jadinya nihilisme birokrasi? Wakil rakyat dan pihak pemeriksa kadangkala lebih nihilis dari sosok nihilis. 

Hei, si kaki kiri, pingin otewe ke mana lo? Luar biasa lo. Sudah kidal, lambung kiri melulu. Maka, tikus berdasi berjamaah di kantor itu bukan dongeng, bung! Dahulukan "kaki kiri" sebelum mejeng di depan pintu kantor betul-betul menantang.

***

Siapakah pihak lain yang kecipratan skandal korupsi proyek BTS 4G? Tempat apakah yang mendahulukan kaki kiri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun