Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tragedi itu Belas Kasih

11 September 2023   13:59 Diperbarui: 14 September 2023   16:39 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakirah bersama suaminya Ari Maulana (Sumber gambar: Kompas.id)

Sama sekali tidak ada kaitannya penggusuran Wakirah secara paksa dengan rencana pembangunan kawasan bisnis. Seribu sayang. Wakirah dipandang sebelah mata, kecuali sebagai wong cilik. Jenis manusia yang diperlakukan bukan manusia.

Wakirah mewakili tragedi. Klop, penderitaan dan kegembiraan menjadi guru kehidupan. 

Bentuk penderitaan Wakirah laksana penderitaan tidak berujung pangkal. Para ‘penolong tragis’ mendatanginya nyaris dari semua arah. Penyedia dapur nirlaba, pemerhati sosial, awak media hingga dinas sosial turut empati pada Wakirah.

Mengenai kekaguman pada tragedi. Ketika Wakirah merasa perlu menyapa ahli retorika, sosiologi, ekonom, agamawan, sastrawan, dan penyair. Secara khusus, kisah tragis Wakirah menyahut para pembesar dan negarawan. Dari atas, suara tragis Wakirah memantul kembali dengan tangan hampa. Kekuatan khayalan atas tragedi. Kisah tragis yang tidak terlupakan. Di ujung lorong gelap di balik tragedi Wakirah, masih ada secercah harapan. Meski begitu pahit, menanti Mukirah sehat kembali. Belas kasih untuk Mukirah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun