Boleh jadi, ada kemungkinan lebih dari dua pertanyaan. Bahkan pertanyaan tanpa permasalahan.
Seseorang mungkin tidak paham permasalahan tentang obat terlarang. Tetapi, dia belum tentu “lupa daratan” atas ketidakpahaman dirinya dengan permasalahan tentang obat terlarang. Saya sadar, hasrat dan kesenangan sebagai pilihan menduhului kecanduan atas obat terlarang.
Beberapa orang tidak berbicara lagi tentang hasrat dan kesenangan yang hanya leluasa untuk menyanyikan dan mengalihkan obyek pembicaraan secara diam-diam di luar tema obat terlarang.
Karena keserbaragaman dari narkotika, psikotropika dan obat terlarang (Narkoba), di situlah ada daya tariknya untuk membangkitkan hasrat seseorang secara berlebihan. Atau ia dianggap biasa-biasa saja?
Berkat rangkaian konsekuensi dan daya tarik khusus, pertimbangan dari masa muda dan pertimbangan sosial lainnya. Yuk, kita “mengutui” dua pertanyaan ulang!
Pertanyaan Ulang yang Pertama
Apakah Narkoba memiliki daya tarik khusus? Setelah “mengibiri” kausalitas khusus, apakah kita dapat mengabaikan berbagai pertanyaan tentang kebenaran yang dimuatinya?
Kata ‘khusus’, selain bukan berarti ‘metafisika’, ia bukan pula ‘filsafat analitis’, ‘moralitas’ dan apalagi semata-mata ‘kausalitas ilmiah’ (diantaranya bahan kimia). Ia bukan sebuah susunan dunia ilmiah yang menjelaskan setiap perbedaan antara kausalitas umum dan kausalitas khusus, kausalitas medis dan kausalitas psikiatri.
Bukan karena kebetulan, pertanyaan yang khusus juga nampaknya tidak akan mengambil-alih kausalitas melalui daya tarik khusus. Pertanyaan ulang yang pertama dilihat dari pendekatan medis dan psikiatris tentang kecanduan pada Narkoba.
Sesungguhnya apa yang dikatakan daya tarik khusus di balik Narkoba adalah ‘konsekuensi’ selera dan kesenangan. Sementara, aliran hasrat melebihi kecanduan atau ketergantungan “tipis-tipis” atau “berat” terhadap obat-obatan. Konsekuensi tersebut tidak merujuk pada kausalitas dan daya tarik khusus, melainkan saling menjalin antara satu sama lain.
Kita bisa saja menemukan berbagai kemungkinan bakal terjadi tanpa pemetaan teritori atau konsekuensi dan daya tarik khusus obat terlarang. Lebih dari itu, bukan saja relasi antara jenis obat terlarang yang memiliki kausalitas dan daya tarik khusus, tetapi, juga diskursus kebenaran. Ia menjadi diskursus yang membuat orang tertawa.