Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Wahyu Tanpa Tulisan Secara Otomatis Lenyaplah Makna: Catatan untuk Sukidi, Ph.D

18 April 2023   16:33 Diperbarui: 23 Juni 2023   07:36 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makna yang berbeda dan selalu berubah muncul dalam pemikiran, pemahaman, dan penafsiran. 

Makna yang beragam dan selalu berubah dalam teks Al-Qur’an setelah penafsiran dari penafsir tidak hanya mewujudkan dirinya, tetapi juga melampaui “jejak” (tulisan) itu sendiri. Maka sebagai akibatnya, tulisan akan melahirkan makna. Mustahil makna mendahului tulisan dalam teks Al-Qur’an. Kata lain, tulisan sebagai aliran hasrat untuk pengetahuan yang dipadatkan setelah Al-Qur’an diwahyukan. Ajaibnya lagi, teks tertulis dalam wahyu (Al-Qur’an yang dipadatkan) telah mengatasi rujukan yang tidak stabil. Teks tertulis dalam mushaf Al-Qur’an dengan makna selalu berubah dalam relasinya dengan pembaca dan situasi pembacaan yang berbeda-beda karena tidak cukup hanya sampai pada tahapan wahyu. Karena itu, wahyu niscaya dituliskan dengan tulisan yang hidup dan tidak setara dengan tulisan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun