Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bagaimana Filsafat Bisa Digunakan di Masa Krisis

23 November 2022   13:55 Diperbarui: 24 November 2022   09:21 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi para filsuf (Sumber gambar : feelsafat.com)

Mesin kapitalis dengan kecerdasan tubuh modalnya memainkan permainan pasar, termasuk depresiasi mata uang yang ditopang oleh teks tertulis. Teks konsumsi datang dari “mesin ganda nan erotis,” yaitu “libido-kredit modal.” Tanda hasrat menciptakan kenikmatan. Ia sebagai motif dari ekonomi konsumsi secara imanen. Memang, belum cukup dijadikan tahapan kematian yang instan melalui ampas ekonomi yang dibuat mesin uang atau yang lainnya.

Kita melihat ada perubahan dari citra mental ke citra mekanis. Penampakan kulit wajah dalam keadaan alamiah yang meruang, bukan hanya realitas yang lenyap diperankan terjadi pembingkaian, tetapi juga penanaman dan pelepasan hasrat dan kesenangan akan ekonomi.

Tanda ekonomi hasrat meliputi kesenangan melalui wajah cantik tetapi polesan. Kulitnya bukan berupa ilusi dan artifisial. Setiap kecantikan yang dipoles tidak lebih dari kekuatan bahasa dan logika, bukan suatu aura kekerasan, dari kekerasan cahaya yang dimaterialisasi dalam suatu tubuh melalui teknik pencahayaan dan cahaya kamera.

Setelah hasrat, tanda kesenangan akan ekonomi atau ilusi bukan lagi sesuatu yang konyol untuk merekayasa, menyebar dan membebaskan dunia seksual. 

Suatu keanehan, semakin dibebaskan dunia seksual semakin sulit dikekang, sebaliknya ia berkembang-biak melalui citra atau tubuh.

Kecantikan alami yang dipoles dan dimaterialisasi melalui tubuh ekonomi akan menghadapi instannya kematian. Citra kecantikan menghilang dalam realitas. Ia menjadi ilusi pertumbuhan produksi pabrik (antara lain sabun, sampo, parfum, kosmetik) yang menciptakan kembali selera, hasrat, dan kenikmatan melalui sarana-oral ekonomi-konsumsi. Kartu kredit, transfer rekening atau niaga online? Karena itulah, titik realitas baru yang melimpahruah tidak lebih dari ilusi.

Kita kembali, kesenangan dibuat oleh simulasi. Dari kelimpahruahan ke arah penumpukan obyek yang dikonsumsi itulah dunia tidak perlu diteror. 

Sebagian terlempar ke ruang hampa dan sebagian yang lain terjatuh dalam kelenyapan realitas (simulasi, internet, virtualitas). Sebaliknya, dalam ekonomi-hasrat, membuat ilusi berarti membuat dunia lebih nyata.

Orang-orang tidak akan merasa sakit mata hanya semata-mata menonton berjam-jam acara kesenangannya di YouTube. Disamping manusia ekonomi menjadi layar, maka layar dari citra medialah yang mengoperasikan kesenangan jenis apa yang membuat kita bisa mengurangi dan bahkan menghilangkan rasa sakit.

Jadi, bukan saya yang mulai menyatakan ini dan itu. Pemikir Perancislah yang menyebut manusia sebagai layar, ditonton sebagai obyek, yang melampaui ramalan dan analisis tentang runtuhnya teori melalui ‘mesin pencuci uang’ atau ‘mesin pencuci otak’. Jenis mesin ini sebagai proses penghancuran nilai sekaligus penghancuran dunia nyata.

Dalam persfektif Foucaldian, pencucian uang dan pencucian otak menjadi permasalahan yang melibatkan kriminologi, psikoanalisis, sosiologi, dan ahli hukum. Filsafat bersekukuh untuk mempermasalahkan nalar, ketika seseorang tidak berpikir logis lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun