Dari pasangan berkeluarga menjadi serangkaian model, menjadi norma, membawa kebenaran, dan berhak berbicara atau berpikir dengan tetap menyimpan prinsip kerahasiaan. Saya jadi penasaran, seperti ingin mengendap-endap ke ruang rahasia, ketika nyaris tidak ada rahasia lagi di zaman sekarang.
Seluruh pergerakan diskursus kuasa sebagai rezim kebenaran memungkinkan untuk menolak pertemuan antara seruan dan tanda seru. Nah, apa saya keliru, jika saya ikut nimbrung dengan sebuah seruan. Meskipun, saya sendiri tidak tahu arti dari seruan itu, saya tetap nekat untuk berseru. Akhir, tanpa mantra kuasa, seruan itu menerompet. Acta Est Fibula, Plaudite! (Sandiwara telah berakhir! Bertepuk tanganlah!). Obrolan ini pun tidak berarti apa-apa, kecuali lelucon konyol antara sandiwara dan tepuk tangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H