Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Foucault dan Kuasa sebagai Rezim Kebenaran

21 November 2022   14:55 Diperbarui: 21 November 2022   19:12 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Michel Foucault dan Kuasa (Power) (Sumber gambar : amazon.ca

Dari pasangan berkeluarga menjadi serangkaian model, menjadi norma, membawa kebenaran, dan berhak berbicara atau berpikir dengan tetap menyimpan prinsip kerahasiaan. Saya jadi penasaran, seperti ingin mengendap-endap ke ruang rahasia, ketika nyaris tidak ada rahasia lagi di zaman sekarang.

Seluruh pergerakan diskursus kuasa sebagai rezim kebenaran memungkinkan untuk menolak pertemuan antara seruan dan tanda seru. Nah, apa saya keliru, jika saya ikut nimbrung dengan sebuah seruan. Meskipun, saya sendiri tidak tahu arti dari seruan itu, saya tetap nekat untuk berseru. Akhir, tanpa mantra kuasa, seruan itu menerompet. Acta Est Fibula, Plaudite! (Sandiwara telah berakhir! Bertepuk tanganlah!). Obrolan ini pun tidak berarti apa-apa, kecuali lelucon konyol antara sandiwara dan tepuk tangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun