Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Foucault dan Kuasa sebagai Rezim Kebenaran

21 November 2022   14:55 Diperbarui: 21 November 2022   19:12 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Michel Foucault dan Kuasa (Power) (Sumber gambar : amazon.ca

Begitu pula sebaliknya, pengetahuan memungkinkan dan menjamin beroperasinya kuasa. Kehendak untuk mengetahui menjadi proses dominasi terhadap objek-objek dan terhadap manusia. 

Pengetahuan adalah cara bagaimana kuasa memaksakan diri kepada subjek tanpa memberi kesan bahwa ia datang dari subjek tertentu karena kriteria keilmiahan seakan-akan mandiri terhadap subjek. Padahal, klaim ini merupakan bagian dari strategi kuasa. Kini, strategi kuasa sebagai yang melekat pada kehendak untuk mengetahui. 

Melalui diskursus, kehendak untuk mengetahui terumus dalam produksi pengetahuan. Bahasa (lihat Foucault, Michel, The Archaeology of Knowledge,  Pantheon Books, New York, 1972, hlm. 215) menjadi alat untuk mengartikulasikan kuasa pada saat rezim seharusnya menyerap bentuk pengetahuan, karena ilmu-ilmu pengetahuan menjadi cara (re)produksi “bahasa kuasa” yang diselundupkan, terumus dalam bentuk pernyataan-pernyataan dalam bentuk teks tertulis (dokumen perencanaan pembangunan berdasarkan kategorisasi, identifikasi, dan sistematisasi). Termasuk pula seni dan bahasa sebagai mesin ritual kuasa.

Dalam teks Foucault, bahwa kuasa-pengetahuan terpusatkan dalam nilai kebenaran pernyataan-pernyataan ilmiah. Karena itu, mungkin masyarakat berusaha menyalurkan, mengontrol dan mengatur diskursus mereka agar sejalan dengan tuntutan ilmiah. 

Diskursus kuasa semacam ini dianggap mempunyai otoritas. Pengetahuan tidak bersumber pada subjek dan pengalaman, tetapi tumbuh dalam relasi-relasi kuasa. 

Bisa dikatakan, bahwa “kuasa menghasilkan pengetahuan. Relasi kuasa dan pengetahuan saling terkait, tidak ada relasi kuasa tanpa pembentukan yang terkait, tanpa cermin dengan bidang pengetahuan. 

Di situlah, tidak ada pengetahuan yang tidak mengandaikan serta tidak membentuk sekaligus relasi kuasa.”

Rezim kuasa bukan sesuatu yang diperoleh, dirahi atau dibagi begitu saja, seseorang yang berpegang kepada kuasa ini atau memungkinkan untuk menyelinap pergi; kuasa yang dilaksanakan dari titik yang tidak terhitung banyaknya, dalam interaksi relasi. 

Relasi-relasi kuasa bukanlah dalam kedudukan eksterioritas dengan menghormati jenis relasi-relasi yang lain (proses ekonomi, relasi pengetahuan atau relasi hasrat seksual), melainkan sesuatu yang imanen dalam relasi terakhir. Relasi kuasa bukanlah dalam keadaan superstruktur dengan peranan pertemanan atau pelarangan semata. Mereka sekedar memiliki peranan produktif secara langsung, titik dimana mereka ikut bermain.

Kuasa berasal dari bawah, yaitu tidak ada biner dan mencakup segala pertentangan antara penguasa dan yang dikuasai dengan akar relasi kuasa dan melayani sebagai seorang tertinggi kedudukannya yang dituangkan dalam matriks. Tidak ada dualitas tersebut memanjang dari atas ke bawah dan bereaksi lebih dan lebih terbatas dari kelompok ke kedalaman dari tubuh sosial. 

Setiap produksi pengetahuan adalah politik karena syarat-syarat kemungkinannya bersumber dari relasi-relasi kuasa. Penampilan anatomi politik menunjukkan bahwa setiap teknik kuasa, produksi, dan pengetahuan lahir dari sumber yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun