Begitu dekat dengan waktu untuk mengingat pada silogisme tentang setiap organisme berada dalam tanda kehidupan baru, ditandai kematian dan kepunahan.Â
Titik kulminasi terayun dari ancaman yang tidak menggembirakan bagi setiap organisme di planet kita tanpa memandang gen atau spesies ke beberapa keluarga yang berbeda dan sama.
Sebagian orang masih menganggap ciri alami yang melekat dari spesies tumbuh-tumbuhan dan binatang secara perlahan-lahan terjadi peristiwa penampakan wujud yang datang belakangan tidak dalam kondisi atau habitat yang baru.
Setelah itu, ekosistem dan biodiversitas mampu mengenali ciri-cira kekeluargaannya secara alami melalui jalinan koordinasi antara spesies tumbuh-tumbuhan dan binatang hingga keluarga binatang bersel satu. Karena ciri yang dipenuhi secara alami pada permukaan wujud dari spesies tumbuh-tumbuhan atau binatang tidak mampu menarik benda-benda yang telah punah dari setiap spesies atau jenis yang sama sebagai akibat dari perubahan lingkungan hidup yang tajam.
Dalam penandaan yang lain, mereka akan datang di tempat yang ditinggalkan oleh spesies lama dan diambil-alih oleh wujud spesies lain dalam kondisi baru tanpa pernyataan.Â
Karena itu, ritme alam betul-betul mengikuti titik koordinasi dan mekanisme sebelum wujud lain terbentuk. Siklus kehidupan nyata dari seluruh spesies di luar manusia berbeda dengan pemikiran tentang pengulangan yang berbeda atau sama.
Dalam hubungannya dengan sistem alam, ia menandai relasi antara tumbuh-tumbuhan dan binatang dengan pengelompokan biodiversitas hutan ditemukan oleh para ahli ternyata semuanya membutuhkan proses evolusi ribuan bahkan jutaan tahun lamanya.Â
Dari sini, untuk mendukung kontinuitas alam, keanekaragaman hayati hutan sebagai bagian dari jalinan kekuatan yang hidup tidak mampu melepaskan dirinya dari kekuatan ekologis seperti iklim, kebakaran, gangguan, dan persaingan.Â
Burung berburu buruan makanannya bisa saja di luar hutan, tidak berarti telah terjadi kerusakan hutan yang membatasi dirinya dengan masa berburu makanannya di siang atau malam hari. Meskipun keanekaragaman ekosistem hutan (fisik maupun biologis) menghasilkan adaptasi.
Selain hutan flora dan fauna lainnya, sudah tentu penandaannya memungkinkan ekosistem akan dihubungkan dengan kekuatan jaringan ekologis dan tidak bisa dilepaskan dari sistem alam diturunkan sebagian kekuatannya melalui biodiversitas.Â
Keseimbangan alam dibatasi tanda-tanda perubahan lingkungan hidup yang tajam, sehingga terjadi akan pembalikan kontinuitas ke arah pertentangan dengan mereka.