Pada akhirnya, tanah kota diselimuti dengan wujud virtual, yang selebihnya ditanggulangi oleh hasrat atas wujud nyata. Disamping tanah pendudukan bukan tanah virtual yang dijanjikan oleh 'juru selamat Metaverse,' melainkan mesin fantasi masa depan kembali terkubur di bawah ruang kosong setelah perang melawan monster pikiran betul-betul bukan lagi tiruan.
Kehadiran tiruan menunda ketidakhadiran subyek, karena penampilan wujud virtual menjadi tidak aktual, tetapi tiruan dimulai daru wujud nyata.Â
Setiap wujud virtual berada antara kehadiran pengalaman dan ketidakhadiran subyek, karena ketidakhadiran obyek dalam metaverse ditandai dengan ketidakhadiran dunia.
 Selama ketidakhadiran obyek tanpa akhir, maka setiap kelimpahan ruang melalui kehadiran pengalaman akan mengarah pada ketidakhadiran dunia.
Kehidupan kita yang bergerak secara mekanis di bumi akan dipengaruhi oleh virtualitas atau realitas yang banyak tanpa akhir, jeda, dan reset layaknya pengalaman di dunia nyata.Â
Rangkaian peristiwa menyediakan tanda dan wujud virtual bagi para pengguna atau sosok teknologis untuk merasakan berbagai sisi pengalaman metaverse dengan perpaduan 'tanda waktu-sebenarnya' dan 'tanda rentetan waktu', yang memungkinkan terjalin dengan kehidupan dunia nyata.Â
Begitulah, hasrat atas hasrat, fantasi atas fantasi muncul dan lenyap dalam zona pengalaman.
Sebagaimana pengalaman di dunia nyata, mesin mimpi dan mesin kesenangan pada obyek ekonomi menghubungkan dengan mesin kapitalis untuk menjajaki peluang metaverse saat terjadi peristiwa produksi, transaksi jual beli, kegairahan konsumen, layanan, dan aktivitas lain ditandai dengan mata uang virtual yang serupa wujud aslinya. Dari sini, semuanya berada dalam 'tanda waktu sebenarnya'.
Kemunculan wilayah teknologi baru yang menghubungkan antara dunia nyata dengan dunia virtual tidak lebih dari 'metamorfosis' merupakan 'tanda rentetan waktu' melalui jejaring tiga dimensi, yang berbeda dengan mesin masa depan sebelumnya.Â
Suatu titik pergerakan 'wujud lain' yang akan terjadi dari satu titik tolak atau dari masa yang telah berlalu.
Kita sadar, bahwa tanda jagat virtual tanpa rujukan telah meletakkan manusia dan kelompok manusia seperti fantasi akan masa depan dalam ruang bebas yang mengambang.Â