Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Seni

Dua Kemiripan Mencuri Perhatian Warganet

2 Oktober 2022   09:05 Diperbarui: 9 Oktober 2022   20:13 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : tribunnews.com, 28/08/2021

Apa saja yang berlangsung sebagai peristiwa yang terjadi di luar begitu cepat di hadapan kita tanpa jarak, yang dihubungkan dengan mural wajah mirip seseorang.

Tidak ada lagi gambar wajah datar dan terbalik, karena yang ada hanyalah realitas baru melalui wujud virtual.

Twitter, facebook, dan sejenisnya menjadi realitas baru yang datang lebih cepat dari apa-apa yang dianggap nyata.

Mural wajah dalam kemiripan bukan ditandai oleh lenyapnya jejaring hidup dengan ujaran kebencian dan penghinaan atas simbol negara.

Perpaduan antara keduanya tidak dilawankan dengan kebebasan berekspresi dan berbicara. 

Pendisiplinan tubuh dan pembatasan di bawah ruang sensor bukan untuk membunuh obyek perbincangan dan tatapan warganet tentang mural wajah mirip Jokowi melalui media sosial yang diserap gambarnya dari kenampakan penampilan luar.

Atas nama kemiripan melalui permukaan benda-benda, segala hal yang berkaitan dengan mural wajah mirip orang secara instan tidak lebih dari sebuah ajang kemiripan diantara perbedaan kecil di dunia yang serba transparan untuk kita cumbuhi.

Jagat tanda kehidupan melebihi mural wajah mirip seseorang di dinding tembok terpampang begitu saja. 

Berbolak-balik relasinya antara nyata dan apa yang ditukarkan, dari cat lukisan di dinding tembok dan media sosial.

Ia membuat kita tidak mampu membendungnya, kecuali menghapus permukaan jejak dan bekas gambarnya di tangan
petugas.

Warganetlah menjadi aparatur ketransparanan, yang menyorot kemiripan tubuh pada bagian-bagian paling dikenali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun