Mohon tunggu...
S BudiSantoso
S BudiSantoso Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis dari kampung

Saya lahir di Semarang, belajar menulis sejak sekolah, lalu menjadi wartawan bagi salah satu media cetak di Semarang (kini nasibnya mulai diambang keruntuhan karena terpaan zaman), bertugas di Jepara selama 17 tahun lebih, dan kini menjadi reporter sebuah media online lokal murianews.com yang berbasis di Kudus.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gus Dur: "Saya Mau Pipis...."

26 Juli 2019   10:13 Diperbarui: 26 Juli 2019   10:48 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Namun karena mungkin Gus Dur kecapaian dan merasa perlu istirahat sejenak, ajakan yang terkesan terburu-buru ini membuatnya agak jengkel. Saat akan digandeng menuju Alun-Alun Jepara ke parkiran Helikopter, yang akan mengangkutnya ke Welahan, Gus Dur-pun berkata "Saya ini mau pipis!". Semua yang ada tidak ada yang berani memaksanya lagi. 

Gus Dur selanjutnya diantar buang air kecil. Setelah itu Gus Dur minta istirahat sebentar. Saat ditawari minum, Gus Dur menyebut ingin teh tawar panas. Entah karena bagian pantri Pendopo Kabupaten tidak mendengar pesan ini, yang disugguhkan malah teh manis panas. Gus Dur hanya mencicipi sebentar, dan tidak melanjutkan minumnya. Mungkin saat itu sambil mengeluh "ini tidak sesuai pesanan saya".

Perubahan rencanapun terjadi karena Gus Dur kebelet pipis. Helikopter yang turun di Alun-Alun Jepara bisa jadi memang karena hanya mengantar Gus Dur pipis di Pendopo Kabupaten Jepara. (Hahahahahaha). Setelah itu si pilot sendirian menerbangkan Heli entah menuju ke arah mana. Sedangkan Gus Dur, beristirahat sebentar di Pendopo Kabupaten Jepara. 

Para tokoh PKB akhirnya berkonsulidasi. Sebuah Mercedes Bens milik salah satu tokoh PKB Jepara akhirnya diantar sendiri oleh pemiliknya. Mobil mewah ini akhirnya menggantikan Suzuki Carry, untuk membawa Gus Dur ke Welahan.

Begitulah, sebagai seorang jurnalis di kampung, saya sangat bersyukur karena pada akhirnya sempat menikmati moment sangat dekat dengan soerang Gus Dur. Seorang tokoh nasional yang luar biasa, yang hingga saat ini makamnyapun tidak pernah sepi dikunjungi. 

Terlepas dari penilian kontreversial yang menyertai kiprahnya di perpolitikan nasional, saya kira Gus Dur adalah tokoh yang patut diteladani, khususnya bagi para pemimpin nasional.(Dis)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun