Mohon tunggu...
S BudiSantoso
S BudiSantoso Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis dari kampung

Saya lahir di Semarang, belajar menulis sejak sekolah, lalu menjadi wartawan bagi salah satu media cetak di Semarang (kini nasibnya mulai diambang keruntuhan karena terpaan zaman), bertugas di Jepara selama 17 tahun lebih, dan kini menjadi reporter sebuah media online lokal murianews.com yang berbasis di Kudus.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gus Dur: "Saya Mau Pipis...."

26 Juli 2019   10:13 Diperbarui: 26 Juli 2019   10:48 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Makanan ringan itu jangan dibayangkan berupa makanan-makanan yang mahal dan aneh-aneh namanya. Karena makanan kecil yang dibawa hanya berupa kacang rebus, ubi rebus, singkong rebus, jagung rebus dan pisang rebus. 

Semuanya dijadikan satu dalam wadah yang bernama Kardus Bekas Mie Instan bermerk Indomie! Saya juga kurang tau, siapa yang kurang ajar menyiapkan snack bagi seorang Gus Dur dengan wadah ekstrim seperti ini. Namun yang pasti, makanan-makanan itu saya yang membawakannya dari Heli kopter menuju Pendopo Kabupaten Jepara.

Ada sebuah rahasia yang ingin saya buka mengenai makanan kecil Gus Dur ini. Karena kardus tempat wadahnya besar, saya yang membonceng Zakariya jadi kesulitan membawanya. Kondisi kardusnya yang sudah buruk, menambah parah situasinya. 

Saya jadi kesulitan untuk membawanya. Saat saya angkat dan siap nangkring ke sepeda motor Zakariya, kecelakaan itu terjadi. Karena kardus bekas dan tidak diselotif pada bagian bawahnya, kardus itu ambrol di bagian bawahnya. Ubi rebus, singkong rebus, kacang rebus, jagung rebus dan pisang rebus milik Gus Dur, sebagian berjatuhan di trotoar Alun-Alun Jepara. 

Beruntung Gus Dur datang sendiri tanpa Paspampres, sehingga kepanikan saya tidak berlangsung secara akut. Secepatnya saya pungut makanan tradisional yang berceceran itu. 

Zakariya yang sudah siap menjadi joki sepeda motornya, malah tertawa terpingkal-pingkal. Politisi ini tampaknya tau persis kesederhanaan seorang Gus Dur, karena dia termasuk seorang Gus Durian sejak sekolah di Madrasah Aliah. Jadi saat melihat jajanan ala Gus Dur bertebaran di atas trotoar, Zakariya menganggap hal itu tidak masalah bagi Gus Dur.

Di Pendopo Kabupaten, tidak ada penyambutan apapun, saat itu untuk rombongan Gus Dur. Suzuki Carry merapat langsung di Serambi Belakang Pendopo Kabupaten Jepara. Bagunan bersejarah ini memang menjadi Rumah Dinas bagi Bupati dan Sekda Jepara. Bupati Jepara saat itu, Hendro Martojo sudah tidak ada di rumah, karena berada di Welahan. Hendro Martojo seharusnya memang menyambut kedatangan Gus Dur.

Tapi di Welahan, bukan di Pendopo Kabupaten Jepara. Hal yang sama juga dilakukan oleh Wakil Bupati H. Ali Irfan. Karena Ali Irfan saat itu menjabat sebagai Ketua DPC PKB Jepara, maka tokoh satu ini juga berada di Welahan.

Maka kehebohan yang terjadi di Alun-Alun Jepara, kini berpindah ke Pendopo Kabupaten Jepara. Kedatangan Gus Dur yang mantan presiden itu jelas membuat bingung orang-orang di Pendopo Kabupaten. Gus Dur akhirnya ditransitkan di ruang tamu kediaman Bupati Jepara. 

Beberapa orang yang ada di sekitarnya tampak sibuk memencet-mencet tombol telepon seluler masing-masing. Entah apa yang mereka bicarakan melalui ponsel-ponsel itu. Beberapa menit kemudian munculah, Ir. Muhamad Efendi, pejabat Sekda Jepara saat itu. 

Pejabat paling berwenang yang ada di lokasi itu kemudian menyambut Gus Dur. Penjelasan-penjelasan disampaikan kepada Gus Dur mengenai situasi yang dialaminya saat itu. Orang-orang berembug untuk menyikapi kedatangan Gus Dur ini. Setelah itu, disepakati Gus Dur akan segera dibawa ke lokasi menggunakan helikopter lagi. Rencana ini kemudian disampaikan kepada Gus Dur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun