Mohon tunggu...
Erick M Sila
Erick M Sila Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis adalah mengabadikan diri dalam bentuk yang lain di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Landasan Filosofis Pendidikan Karakter

19 Juli 2024   10:28 Diperbarui: 19 Juli 2024   10:31 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisis terhadap kurikulum yang sudah ada dapat membantu mengidentifikasi nilai-nilai yang secara implisit atau eksplisit tercantum. Guru dan praktisi pendidikan perlu meninjau berbagai mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler untuk menentukan nilai-nilai yang dapat dikembangkan dan diperkuat dalam proses belajar mengajar.

4. Studi Literatur

Pemanfaatan studi literatur melibatkan pemahaman dan penggunaan berbagai teori dan model pendidikan karakter dari berbagai sumber akademik. Melalui studi literatur, pendidikan dapat mengidentifikasi nilai-nilai universil yang penting, seperti integritas, tanggung jawab, dan rasa hormat.

Metode-metode ini disatukan dengan pendekatan holistik yang memungkinkan identifikasi yang komprehensif dan sistematis, sehingga nilai-nilai yang ditetapkan benar-benar relevan dan dapat diterapkan secara efektif dalam praktik pendidikan karakter.

5.2. Metode Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Pelaksanaan pendidikan karakter memerlukan pendekatan yang sistematis dan terencana agar nilai-nilai karakter dapat diinternalisasikan dengan baik oleh peserta didik. Untuk itu, terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan dalam praktik pendidikan karakter, antara lain pendekatan keteladanan, pengintegrasian dalam setiap mata pelajaran, serta pelibatan pada kegiatan ekstrakurikuler dan lingkungan sekolah.

Pendekatan Keteladanan: Pendidik harus mampu menjadi teladan bagi siswa dengan mengamalkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari. Keteladanan ini mencakup aspek moralitas, etos kerja, tanggung jawab, dan empati. Melalui observasi dan interaksi langsung, siswa dapat mencontoh sikap dan perilaku positif yang ditunjukkan oleh pendidik.

Pengintegrasian dalam Mata Pelajaran: Nilai-nilai karakter dapat diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran. Misalnya, dalam pelajaran sejarah, siswa dapat diajak untuk mengapresiasi perjuangan para pahlawan yang mencerminkan nilai keberanian dan pengorbanan. Demikian pula dalam pelajaran sains, siswa dapat didorong untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan kerja sama melalui eksperimen kelompok.

Kegiatan Ekstrakurikuler dan Lingkungan Sekolah: Pendidikan karakter juga dapat dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, olahraga, seni, dan organisasi siswa intrasekolah (OSIS). Kegiatan-kegiatan ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan dan mengembangkan nilai-nilai seperti kerja tim, kepemimpinan, dan disiplin. Selain itu, lingkungan sekolah yang kondusif dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma sosial dan budaya yang berlaku.

Pelaksanaan metode-metode tersebut secara konsisten dan berkesinambungan akan membantu membentuk karakter siswa yang unggul dan berintegritas tinggi. Evaluasi dan refleksi berkala juga diperlukan untuk memastikan efektivitas metode yang diterapkan dan mendorong perbaikan berkelanjutan dalam pendidikan karakter.

6. Pendidikan Karakter di Lingkungan Sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun