Mohon tunggu...
Erick M Sila
Erick M Sila Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis adalah mengabadikan diri dalam bentuk yang lain di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Landasan Filosofis Pendidikan Karakter

19 Juli 2024   10:28 Diperbarui: 19 Juli 2024   10:31 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu elemen penting dalam implementasi program sekolah adalah kurikulum berbasis nilai, di mana nilai-nilai karakter diintegrasikan dalam berbagai mata pelajaran. Guru diharapkan tidak hanya mengajarkan konten akademis, tetapi juga memfasilitasi diskusi dan refleksi mengenai nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kerjasama. Dalam hal ini, pendekatan interdisipliner dapat diterapkan untuk menghubungkan berbagai disiplin ilmu dengan pendidikan karakter.

Selain kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler juga memainkan peranan krusial dalam implementasi program pendidikan karakter. Kegiatan ini mencakup organisasi siswa, klub olahraga, dan program kemanusiaan yang dapat mengembangkan sikap kepemimpinan, empati, dan kerja sama. Pengalaman langsung yang diperoleh siswa melalui partisipasi aktif dalam kegiatan tersebut akan memperkuat pemahaman dan internalisasi nilai-nilai karakter.

Program lain yang dapat diimplementasikan meliputi pelatihan dan workshop bagi guru tentang metode efektif dalam mengajarkan nilai-nilai karakter, serta pengembangan lingkungan sekolah yang kondusif untuk pembentukan karakter. Hal ini termasuk kebijakan-kebijakan sekolah yang mendukung iklim positif, seperti penghargaan atas perilaku baik dan pendekatan pemecahan konflik secara konstruktif.

Evaluasi dan monitoring juga merupakan komponen penting dalam implementasi program sekolah. Keberhasilan program harus diukur secara berkala melalui penilaian perilaku siswa, wawancara, dan observasi kelas, sehingga memungkinkan perbaikan berkelanjutan dan penyesuaian strategi.

7. Tantangan dalam Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan sebuah upaya yang kompleks dan memerlukan pendekatan komprehensif agar dapat terimplementasikan secara efektif. Dalam perjalanan pelaksanaannya, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh para pendidik, institusi pendidikan, serta lingkungan sosial. Tantangan-tantangan tersebut dapat bermacam-macam, baik yang berasal dari internal maupun eksternal. Pemahaman mendalam terhadap berbagai tantangan ini sangat krusial untuk mencari solusi yang tepat dan relevan.

Salah satu tantangan utama dalam pendidikan karakter adalah adanya perbedaan persepsi dan pemahaman mengenai konsep dan pentingnya karakter itu sendiri. Tidak semua pemangku kepentingan memiliki pandangan yang sama mengenai definisi serta relevansi pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikan. Hal ini seringkali menyebabkan ketidakselarasan dalam pengembangan dan implementasi program-program pendidikan karakter.

Selain itu, terdapat tantangan dalam hal dukungan dari institusi pendidikan dan kebijakan pemerintah. Kurangnya kebijakan yang spesifik dan dukungan sumber daya, baik finansial maupun non-finansial, dapat menghambat pelaksanaan pendidikan karakter yang efektif. Kurikulum yang terlalu padat juga menyulitkan untuk memasukkan program pendidikan karakter secara optimal tanpa mengorbankan mata pelajaran lain yang dianggap penting.

Pendidikan karakter juga menghadapi tantangan dari segi evaluasi dan pengukuran. Menilai perubahan karakter seseorang bukanlah tugas yang mudah karena melibatkan aspek-aspek abstrak dan non-kognitif seperti sikap, nilai, dan moralitas. Ketiadaan alat ukur yang valid dan reliabel dalam mengukur perkembangan karakter menjadi salah satu kendala besar dalam menilai efektivitas program pendidikan karakter.

Selanjutnya, ketidaksiapan dan kurangnya kompetensi tenaga pendidik juga menjadi tantangan yang signifikan. Banyak guru yang belum mendapatkan pelatihan khusus dalam melaksanakan pendidikan karakter, meskipun mereka diharapkan dapat menjadi teladan dan panduan moral bagi siswa-siswi mereka. Sehingga, upaya melibatkan guru secara aktif dan memberikan pelatihan yang memadai sangatlah penting.

7.1. Tantangan Internal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun