Mohon tunggu...
Eva Purba
Eva Purba Mohon Tunggu... PEGAWAI SWASTA -

ingin berbagi melalui tulisan, karena terkadang apa yang ada di fikiran tidak dapat di ungkapkan dengan lisan :)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Benci, Kenapa Harus Kamu...

14 Oktober 2014   20:13 Diperbarui: 4 September 2015   14:54 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Halo...anybody there..??"

"Oh, sorry..."

"Bisakah...?" Suara Adrian terdengar memohon. Nina menghela nafas. Menepis sebuah nama yang muncul di harapan nya. 'kenapa bukan kamu yang memohon seperti Adrian...?'

"Okeh..." Ujar Nina.

"Ow, great! aku tunggu di kedai kopi tempat kamu biasa dengan Bianca ya. Jam 6 sore. sampai ketemu nona manis." Klik. Telefon mati. Nina belum sempat mengucap protes tentang tempat bertemu mereka. Dia memang pernah bercerita tentang tempat diri nya dan sahabatnya Bianca sering menghabiskan waktu, sekedar ngobrol, menyelesaikan pekerjaan, atau cuma melamun berdua. Kedai kopi itu istimewa hanya untuk hari nya bersama Bianca, bukan dengan orang lain. Dia bahkan tidak pernah mengajak orang lain untuk menghabiskan waktu di tempat itu, tempat dimana dia sering berimajinasi tentang cinta nya dan tentang lelaki itu.

17.25 wib

"Ada waktu sore ini?, aku mau bertemu."

Sebuah pesan masuk di ponsel Nina. Dan gadis itu hampir mematung membaca pesan dan nama pengirimnya.

"Lionel" Setelah hampir setengah bulan tidak ada kabar atau basa basi sedikitpun, hari ini lelaki itu mengajaknya untuk bertemu, dan rencana pertemuan yang ketiga, setelah pertemuan pertama dan kedua gagal, karena lelaki itu tidak bisa meninggalkan pekerjaan nya.

"Maaf, kalau tidak bisa tidak apa apa. Aku hanya ingin menebus pertemuan kita yang kemarin batal, dan karena aku juga ingin bertemu dengan mu."

"Bisa, aku ada waktu." Dengan cepat Nina membalas pesan Lionel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun