# Fitoteknologi
Fitoteknologi secara sederhana bisa diartikan sebagai pemanfaatan tanaman untuk pengelolaan limbah.
Beberapa peneliti melaporkan bahwa fitoteknologi telah berhasil digunakan untuk mengolah air limbah dalam bentuk lahan basah buatan dan terapung.Â
Floating wetland merupakan fitoteknologi sederhana yang dapat diterapkan dengan mudah untuk mengolah air limbah dengan memanfaatkan tanaman air sebagai fitoremediator. Tanaman air terapung banyak digunakan karena perawatannya mudah dan harganya lebih murah. (unair.ac.id)
Untuk daerah rawa, fitoteknologi juga bisa digunakan, misalnya mengatasi limbah akibat detergen dan air sabun yang biasanya langsung dialirkan ke rawa. Caranya dengan memanfaatkan beberapa tanaman air untuk mengatasi limbah domestik.
Dalam prosesnya, yang berperan adalah mikroorganisme yang ada di akar kemudian menyerap pencemar dan menyimpannya di batang tanaman. Zat pencemar memang hanya dipindah ke tanaman tapi tidak menghilangkannya.
Bisa dikatakan dalam proses ini, pencemarannya pindah ke tanaman air tersebut. Karenanya tidak disarankan menggunakan tanaman air yang bisa dikonsumsi untuk proses fitoteknologi ini.
Tidak semua tanaman air bisa digunakan dalam proses fitoteknologi.
Tanaman apu-apu, kapu-kapu, atau kayu apung (Pistia stratiotes) menjadi salah satu tanaman air yang bisa digunakan. Apu-apu berfungsi sebagai pembersih dari pencemaran air. (sumber: portal taman kita)
Selain itu, tanaman air seperti teratai/bunga lili bisa digunakan. Saya rencana menggunakan teratai buat dan apu-apu buat kolong rumah tapi belum menemukan, sementara pakai kangkung dulu.