Nah, baru-baru ini baru tersadarkan, betapa banyaknya sudah limbah domestik yang mengalir ke rawa-rawa di bawah kolong rumah sampai airnya menghitam.Padahal tentu saja disana banyak sekali spesies binatang yang hidup. Sebut saja ikan-ikan sungai atau ikan khas rawa.
**
Limbah domestik mempunyai banyak ragam. Secara umum, limbah domestik bisa diartikan sebagai segala sisa sampah dan buangan dari kegiatan rumah tangga maupun perkantoran (cleanpedia.com).
Tentu saja, tiada hari tanpa limbah domestik. Karena memang setiap harinya rumah tangga akan menghasilkan banyak limbah domestik. Bahkan, banyaknya limbah domestik, diperkirakan jauh lebih banyak dan berbahaya dibandingkan limbah yang dihasilkan oleh industri.
Secara umum, limbah domestik terbagi 2 yaitu limbah cair dan limbah padat.
Limbah cair domestik berupa sisa buangan dalam bentuk cair. Sebut saja, air bekas mencuci piring, air detergen, sisa makanan berwujud cair, sampai pada sisa sabun mandi anggota rumah tangga.
Sedangkan limbah padat domestik. Limbah padat ini sering dikatakan sebagai sampah domestik. Ada yang berupa limbah organik, seperti sisa sayuran,kulit buah, bumbu-bumbu sisa dan lainnya. Namun limbah organik ini bisa dikatakan lebih ramah lingkungan karen bisa terurai dengan sendirinya.
Namun ada limbah padat domestik lainnya berupa limbah anorganik dan cenderung susah terurai, misalnya sampah plastik yang dibuang sembarangan.
Baik limbah domestik padat maupun cair berpotensi mencemari lingkungan. Karena memang di Indonesia, rata-rata limbah domestik seperti ini tidak diolah.
Selain persoalan pencemaran lingkungan, limbah domestik akan sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat. Menjaga lingkungan dari limbah domestik tentu PR kita semua.
Efek yang sederhana, mulai banyaknya nyamuk dan lalat dimana-mana bila lingkungan tercemar limbah domestik hingga ancaman berbagai penyakit berbahaya apalagi manusia mengkonsumsi air atau makanan (misalnya ikan) yang sudah tercemar oleh limbah domestik.