Namun, optimisme sering harus dihadapi dengan realita yang terjadi. Walaupun Jacob sangat optimis dengan kemampuan dan kesempatan yang ada, Monica seringkali merasa tidak nyaman karena tempat tinggal baru mereka yang jauh dari kota besar dan kondisi jantung David yang membuat dia tidak boleh lari lama-lama karena kondisinya yang lemah.
Di tengah semua halangan ini, Jacob sedikitpun tidak berkutik dan yakin bahwa dia pada akhirnya akan sukses. Tapi, apa yang harus dia alami supaya bisa sukses?
Naik-Turun Kehidupan Sebagai Imigran
Dalam hal itu, dia berteman dengan Paul (Will Patton), seorang warga setempat yang sangat religius dan berwatak nyentrik, tapi baik hati. Dengan Paul, Jacob bekerja begitu keras setiap harinya supaya ladang barunya bisa menghasilkan hasil pertanian yang memuaskan.
Tapi, akibatnya adalah dia jadi tidak punya banyak waktu bersama dengan keluarganya. Monica, yang tidak punya kemampuan dan pengetahuan bertani, harus mau bekerja sebagai pemilah anak ayam di peternakan setempat untuk bisa membiayai kehidupan keluarganya di Arkansas.Â
Meski keduanya memang tulus berjuang demi anak-anak mereka, mereka sadar bahwa mereka butuh seseorang untuk mengasuh David dan Anne ketika mereka bekerja. Untuk itu, Monica membujuk David supaya ibunya, Soon-ja (Youn Yuh-jung) tinggal bersama mereka saja karena Soon-ja sudah tidak ada sanak keluarga yang tersisa di Korea setelah berakhirnya Perang Korea.
Baca Juga: Mencari Hubungan Kebahagiaan dan Passion dalam Film "Soul"
Namun, hubungan Soon-ja dengan David dan Anne tidak lantas selalu mulus juga. Karena Soon-ja sudah tua, dia hampir tidak bisa berbicara dengan bahasa Inggris seperti menantunya dan keluarganya. Sebaliknya, David dan Anne kadang-kadang kebingungan juga bagaimana harus menghadapi seorang nenek yang sudah begitu tua dan suka bertingkah semaunya sendiri. Apalagi, Soon-ja hanya bisa lancar memakai bahasa Korea, dan ini seringkali membuat David suka mengerjai neneknya karena tidak bisa merasa relate dengan neneknya itu.
Di saat bersamaan, kerja keras Jacob sering disambut dengan hasil yang tidak dia inginkan. Ketika dia berhasil menanam beberapa hasil ladang di dekat rumahnya, ternyata tukang sayur yang dia ajak untuk kerja sama di Dallas menolak tawarannya karena sudah bekerja sama dengan petani sayur Korea lainnya.
Marah dan frustasi karena tidak ada yang mau membeli sayurnya, dia juga harus berhadapan dengan Monica yang semakin gelisah karena tidak punya penghasilan stabil untuk keluarganya dan karena tidak adanya teman sesama orang Korea yang bisa mengajaknya berteman, bahkan sebatas untuk rumpi-rumpi saja.