Mohon tunggu...
Engkos Kosasih
Engkos Kosasih Mohon Tunggu... Operator - 100 komentar, bisa yuk

Menulis tidak hanya bekerja untuk keabadian, menulis juga bekerja untuk perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Judi Online, Akal Sehat dan Keberkahan

17 Juni 2024   13:09 Diperbarui: 17 Juni 2024   13:15 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: umm.ac.id

Sosialisasi tentang "bermedia sosial dengan bijak" adalah langkah yang tepat. Pihak sekolah bekerjasama dengan kepolisian untuk menyadarkan siswanya akan penggunaan media sosial dengan bijak. 

Hal yang sama bisa dilakukan menghadapi efek buruk judi online, pihak sekolah atau pemerintah desa bisa bersinergi dengan kepolisian, psikolog dan tokoh agama untuk menangani judi online. 

Sosialisasi akan bahayanya judi online bisa dilakukan di sekolah-sekolah untuk siswa, atau di kantor pemerintahan desa untuk warga.

Sinergi antara kepolisian, psikolog dan tokoh agama akan memberikan pemahaman yang lengkap akan bahaya judi online bagi masyarakat.

Masyarakat akan mendapatkan gambaran yang utuh tentang judi online. Mereka akan mendapat pemahaman tentang undang-undang ITE serta angka kriminalitas akibat judi online dari pihak kepolisian.

Dengan hadirnya psikolog, mereka juga akan sadar bahwa judi online memiliki dampak buruk bagi mental dan psikologis.

Tokoh agama juga berperan penting dalam pencegahan judi online. Agama melarang dengan keras praktek judi apapun bentuknya, dan menyamakan perbuatan tersebut dengan najis. 

Sinergi antara pihak kepolisian, psikolog serta tokoh agama yang difasilitasi oleh sekolah dan pemerintah desa, harusnya bisa terwujud dan bisa meminimalisir bahaya judi online bagi warga Indonesia.

Mari gunakan akal sehat dalam melihat fenomena yang terjadi, termasuk judi online; berbuatlah sesuatu yang berguna dan carilah keberkahan dari setiap apa yang kita lakukan.

Semoga bermanfaat

Terima kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun