Mohon tunggu...
Engkos Kosasih
Engkos Kosasih Mohon Tunggu... Operator - 100 komentar, bisa yuk

Menulis tidak hanya bekerja untuk keabadian, menulis juga bekerja untuk perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Judi Online, Akal Sehat dan Keberkahan

17 Juni 2024   13:09 Diperbarui: 17 Juni 2024   13:15 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah sederet upaya yang telah pemerintah lakukan untuk melindungi warganya dari bahaya judi online.

Ketika mendengar kata "judi" saya selalu teringat lagunya Bang Haji Rhoma Irama. Lewat lagu-lagunya yang sarat dengan nilai-nilai kebaikan kita diajak untuk berpikir dan merenungi apa yang terjadi di sekitar kita. Termasuk lagu "judi", berikut sebagian liriknya:

Yang beriman bisa jadi murtad, apalagi yang awam

Yang menang bisa jadi jahat, apalagi yang awam

Yang kaya bisa jadi melarat, apalagi yang miskin

Yang senang bisa jadi sengsara, apalagi yang susah

Uang judi najis tiada berkah

Teman saya pernah bertanya: "berkah itu apa sih bang?"

Ada seseorang di sebuah kampung, ia menggali sumur untuk mencukupi kebutuhan air keluarga dan warga sekitarnya. Selama sumur itu mengeluarkan air dan dimanfaatkan oleh warga, maka selama itu pula ia mendapatkan pahala kebaikan dari usahanya. Itulah keberkahan

Seorang ayah yang bekerja untuk mendapatkan rezeki yang halal, ia gunakan rezeki itu untuk menafkahi keluarganya. Keluarganya pun senang, anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang baik, berbakti kepada keluarga dan bisa memberikan manfaat untuk orang lain disekitarnya. Itulah bentuk keberkahan.

Dan masih banyak contoh lain tentang keberkahan.

Keberkahan berarti kebermanfaatannya yang meluas dan terus menerus.

Dalam judi malah sebaliknya, "uang judi najis tiada berkah". Itu bang Haji yang berkata dalam lagunya.

Najis berarti penuh keburukan dan menimbulkan efek negatif juga. Bukan uang atau hasil judinya yang najis, tapi perbuatannya. 

Seseorang yang memakan dari uang yang tidak halal, maka efeknya adalah pada badan dan jiwanya, juga pada perilakunya akan cenderung ke arah negatif. Begitupun dengan judi, berakibat buruk pada pribadi dan perilakunya.

Lantas apa yang mesti dilakukan, agar masyarakat Indonesia terjaga dari bahaya judi online?

Seperti halnya upaya mencegah efek buruk media sosial oleh pemerintah, hal yang sama bisa dilakukan terhadap maraknya judi online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun