Mohon tunggu...
Engkos Kosasih
Engkos Kosasih Mohon Tunggu... Operator - 100 komentar, bisa yuk

Menulis tidak hanya bekerja untuk keabadian, menulis juga bekerja untuk perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Judi Online, Akal Sehat dan Keberkahan

17 Juni 2024   13:09 Diperbarui: 17 Juni 2024   13:15 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekedar game atau iseng-iseng berhadiah tapi judi itu mempertaruhkan masa depan," itu bukan kata saya; Pak Jokowi sendiri yang berkata demikian.

Perkataan Pak Jokowi di atas menandakan bahwa ini adalah masalah yang serius, membutuhkan penanganan yang serius pula. Ini adalah masalah kita dan masalah generasi bangsa ini kedepannya.

Jika akal sehat kita digunakan, maka kita akan sadar betapa bahayanya judi online. 

Dulu, sebelum ada internet dan media sosial orang bermain judi susah untuk bersembunyi, mudah sekali terlihat. Bahkan ada yang harus berurusan dengan pihak berwajib.

Saat ini, siapapun mudah untuk bermain judi, dan tidak ketahuan, tahu-tahu utang banyak, tau-tau mobil dijual, sertifikat tanah melayang, bahkan ada yang sampai nyawa ikut melayang. 

Miris memang dan ini nyata, bukan dari berita, di sekitar lingkungan kita faktanya demikian. Dan tak terhitung jumlah korbannya.

Kabar terbaru adalah seorang polwan yang tega membakar suaminya, gara-gara ketahuan gaji ke-13 suaminya digunakan untuk bermain judi online.

Sabtu, 27 Mei 2024. Lettu Laut Eko Damara tewas bunuh diri di daerah konflik, Papua; karena terlilit utang Rp 819 juta akibat judi online.

Dan masih banyak lagi peristiwa serupa yang tidak diberitakan lewat media.

Bagaimana dengan perputaran uang lewat judi online ?

PPATK mencatat, perputaran uang dari judi online di Indonesia pada tahun 2023 mencapai Rp 327 triliun. Angka yang fantastis kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun