Bila seorang anak hidup dengan rasa malu,
Ia belajar merasa bersalah.
Bila seorang anak hidup dengan toleransi,
Ia belajar menjadi sabar.
Bila seorang anak hidup dengan semangat,
Ia belajar kepercayaan diri.
Bila seorang anak hidup dengan pujian,
Ia belajar untuk menghargai.
Bila seorang anak hidup dengan rasa adil,
Ia belajar tentang keadilan.
Bila seorang hidup dengan rasa aman,
Ia belajar memiliki iman.
Bila seorang anak hidup dengan persetujuan,
Ia belajar menyukai dirinya sendiri.
Bila seorang anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan,
Ia belajar mencari cinta dalam dunia.
Melihat puisi tersebut, saya masih percaya pada teori yang mengatakan: tidak ada anak yang bermasalah. Yang terjadi umumnya adalah, orang tua yang bermasalah.
Bagaimana menurut sahabat?