Mohon tunggu...
Endang Yusro
Endang Yusro Mohon Tunggu... Dosen - Kepala Sekolah SMAIT Bait et-Tauhied Kota Serang, Pengurus ICMI Orwil Banten, Dosen STIT Serang, Founder Mata Pena

Menulis: Politik, Agama, Olahraga, Pendidikan, dll.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jalan Sufi sebagai Solusi Kebangsaan

23 September 2022   00:25 Diperbarui: 23 September 2022   00:27 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut penulis ada beberapa ajaran yang dipraktekan tokoh-tokoh sufi   ternama, seperti Sufyan ats-Tsauri, Ibrahim  bin Adham,  Dawud   at-Thaiy,  Al-Fudhail   bin Iyadh,  Sulaiman  al-Khawash,  dan Basyar  al-Hafi yang lebih memilih uzlah (mengasingkan diri) daripada pergaulan.

Berkenaan dengan praktek para tokoh sufi di atas, Rasulullah S.a.w. dengan tegas melarang hal ini. Sebagaimana dijelaskan dalam Ihya' Ulumuddin,  datang seorang laki-laki yang telah pergi ke gunung untuk beribadah di situ. Maka Rasulullah S.a.w. bersabda:

"Janganlah engkau lakukan dan jangan seorang pun di antara kamu melakukannya. Sungguh kesabaran seseorang di antara kamu dalam suatu negeri Islam lebih baik daripada ibadah seseorang dari kamu 40 tahun."

Mengakhiri tulisan  ini, penulis kemukakan sabda Rasulullah S.a.w. yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi yang bermakna:

Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai ambisinya maka Allah  akan menghimpun kekuatannya dalam hatinya dan dunia mendatanginya dengan segan-segan.

Sebaliknya, barangsiapa yang dunia menjadi ambisi hidupnya, maka Allah akan memecah-belah kekuatannya, menjadikan kefakiran di depan matanya dan dunia   tidak memberikan sesuatu kepadanya kecuali sekadar apa yang sudah ditakdirkan baginya.

Orang yang bahagia adalah orang yang memilih akhirat yang kekal,abadi kenikmatannya ketimbang memilih dunia yang fana dan azab yang tidak berkesudahan di akhirat kelak .

Semoga kita bisa bersikap jujur dalam kezuhudan, menjadikan semua fasilitas dunia sebagai alat menggapai akhirat dan ridho Allah  S.W.T., amin. Wallahu a'lam bish-shawab.

Demikian kajian singkat bagaimana solusi menghadapi permasalahan Bangsa ini yang menurut penulis tidak hanya dilakukan oleh satu unsur saja, namun keduanya antara pemimpin dan rakyatnya mesti sama-sama berupaya apa yang telah dilakukan para salafussaleh di atas.

Penulis menyadari tentunya banyak kekurangan baik data maupun fakta yang mendukung tulisan ini. Namun penulis tetap berharap, semoga tulisan sederhana ini bermanfaat!

Wallahu a'lam bish-shawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun