Seringkali kita melihat seorang anak yang pemalu di depan umum, hal ini salah satunya akibat komunikasi orangtua dengan anak tidak terjalin dengan baik.
Komunikasi yang terjalin dengan baik juga dapat menciptakan hubungan anak dan orangtua lebih menyenangkan.Â
Sebaliknya, komunikasi yang buruk dapat membuat anak tidak menghormati orangtuanya dan menumbuhkan perasaan tidak berharga. Komunikasi yang baik, dapat mempererat hubungan keduanya.Â
Sehingga membantu orangtua memahami perkembangan anak-anaknya yang berbeda-beda di tiap usianya. Dengan komunikasi, orangtua dapat mengetahui seperti apa anak mereka, kegiatan apa yang disenangi dan tidak disenangi.
Beberapa psikolog menemukan bahwa anak yang menjalin komunikasi baik dengan orangtuanya memiliki risiko lebih rendah melakukan hal-hal buruk, seperti merokok, narkoba, minum-minuman alkohol, penyimpangan seksual, serta kekerasan.Â
Jadi, temukan pola komunikasi yang baik dengan anak, yaitu komunikasi yang membuat mereka nyaman dekat bersama orangtua.
Membangun komunikasi efektif dengan anak tidak hanya berbicara satu arah (monolog), tapi orangtua mau mendengarkan anak. Orang tua mau menjadi pendengar yang baik tidak hanya pandai memberi wejangan.Â
Dialog bukan monolog, yaitu komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Kemampuan mendengarkan sangat penting membangun komunikasi yang efektif.Â
Berikut beberapa langkah dalam membangun komunikasi efektif dengan anak, di antarnya:
Luangkan waktu untuk berbicara dan mendengarkan anak serta memperhatikan apa yang anak bicarakan.Â
Usahakan Anda fokus mendengarkan anak, tidak sambil nonton televisi atau memegang HP. Hal ini dapat mengajarkan kepada anak bagaimana menjadi pendengar yang baik.