Mohon tunggu...
Endah Raharjo
Endah Raharjo Mohon Tunggu... -

~...~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pohon Kenanga di Halaman Belakang

16 Oktober 2014   17:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:47 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mereka hidup menumpang di sana sampai setahun lalu, ketika Kiki selesai kuliah dan bekerja. Walau tidak banyak, Bobi juga sudah punya penghasilan sendiri. Sisa tabungan mereka cukup untuk membayar uang muka sebuah rumah kecil di pinggir kota. Selebihnya mereka angsur bersama.

Kiki sama sekali tidak mengira kalau bibinya akan menjual rumah itu segera setelah ia dan Bobi pindah ke rumah baru.

**

"Tulang tidak bisa busuk, Mbak," rintih Bobi, duduk membeku dengan dua siku bertumpu di lutut dan dua tangan menutup muka. "Kita menguburnya tak sampai 2 meter."
Kiki makin ketat mendekap adiknya.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun