3. Findings (Pembelajaran)
Banyak hal positif yang saya peroleh sebagai hasil belajar saya. Modul ini mengajak saya untuk menggunakan aset sebagai tumpuan berpikir dengan memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.Â
Kita mengubah paradigma  yang cenderung menggunakan pendekatan berbasis masalah. saya telah mempelajari bagaimana cara mengidentifikasi aset sekolah untuk pengembangan program sekolah.Â
Mendata aset sekolah dengan pendekatan aset sehingga dapat memberikan manfaat secara optimal untuk menjalankan setiap kegiatan. Saya belajar bahwa pendekatan berbasis aset (Asset-Based Approach) dan pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development) sangat efektif dalam mengelola sumber daya sekolah.Â
Saya juga mempelajari karakteristik komunitas yang sehat dan bagaimana pengalaman rapat dan diskusi tentang murid dapat memperkuat dinamika yang ada di sekolah sebagai sebuah ekosistem yang terdiri dari faktor biotik dan abiotik yang saling berinteraksi untuk menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis.Â
Faktor biotik seperti murid, kepala sekolah, guru, staf sekolah, pengawas sekolah, orang tua, masyarakat sekitar sekolah, dinas terkait, dan pemerintah daerah saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya. Sedangkan faktor abiotik seperti keuangan, sarana dan prasarana, dan lingkungan alam juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di sekolah.Â
Dengan memahami ekosistem sekolah, Â dapat meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antara semua faktor yang terlibat dalam proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam pengelolaan sumber daya dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu :Pendekatan berbasis kekurangan (deficit-based approach) akan memusatkan perhatian pada masalah dan kekurangan yang ada di sekolah.
Pendekatan berbasis aset (asset-based approach) akan memusatkan perhatian pada kekuatan dan potensi yang ada di sekolah.Pendekatan berbasis aset memiliki manfaat positif dalam mengembangkan diri dan mencari peluang, daripada pendekatan berbasis kekurangan yang cenderung menimbulkan pikiran negatif.Â
Mengadopsi pendekatan berbasis aset untuk melihat sumber daya sekolah agar dapat memanfaatkan kekuatan dan potensi yang ada untuk mencapai kesuksesan. Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) yang dikembangkan oleh John McKnight dan Jody Kretzmann. Pendekatan PKBA atau Asset-Based Community Development (ABCD) merupakan  kerangka kerja yang membangun kemandirian  komunitas dengan memfokuskan pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki.Â
PKBA menekankan pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki oleh komunitas.Pendekatan PKBA mendorong terciptanya kehidupan komunitas yang  berkelanjutan dan berdaya guna.
 Pendekatan PKBA  diterapkan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh seluruh warga sekolah agar kegiatan pendidikan dapat diselenggarakan secara efisien dan efektif. Sekolah bisa kita pandang sebagai sebuah komunitas sekolah dapat belajar tentang bagaimana menjadi komunitas yang sehat dan tangguh.