Selanjutnya pada alur "Demonstrasi Kontekstual," saya mendapat tugas untuk melakukan  analisis video tentang visi dan prakarsa perubahan, mengidentifikasi kegiatan yang terkait dengan tahapan BAGJA, serta menganalisis peran pemimpin pembelajaran.
Berlanjut pada alur berikutnya yaitu pada alur "Elaborasi Pemahaman,". saya diminta untuk memberikan pertanyaan yang menguatkan pemahaman saya tentang materi yang telah dipelajari. Saya juga terlibat dalam diskusi virtual dengan instruktur melalui  elaborasi pemahaman bersama instruk dari Kudus yaitu Ibu Natalia melalui webinar di aplikasi Google Meet untuk memperdalam pemahaman  saya dan teman teman  tentang materi Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya .Di forum Elaborasi Pemahaman ini saya sangat senang karena banyak sekali penguatan pemahaman yang saya dapat.
selanjutnya, pada alur "Koneksi Antarmateri," saya mengerjakan tugas mengaitkan materi pada modul 3.2 tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dengan materi-materi yang telah saya pelajari  pada modul modul sebelumnya.
Terakhir, dalam alur "Aksi Nyata," saya dan rekan-rekan calon guru penggerak diminta untuk mengidentifikasi sumber daya sebagai aset yang dimiliki oleh sekolah kami. Identifikasi ini dilakukan secara kolaboratif untuk memastikan bahwa semua warga sekolah dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan .
2. Â Feeling (Perasaan)
Perasaan saya sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir kekurangan dan masalah yang ada di sekolah dan saya berpikir bahwa aset yang ada di sekolah hanya berupa sarana dan prasarana yang di sekolah. Setelah mempelajari modul 3.2 pemimpin dalam pengelolaan sumber daya akhirnya saya mampu merubah cara berpikir saya bahwa kita harus berpikir berbasis aset atau kekuatan.Â
Dengan cara pandang berbasis aset ini membuat saya mengoptimalkan aset  kekuatan yang ada untuk melaksanakan program sekolah.Â
Berpikir berbasis aset  sangat penting dipunyai  seorang pemimpin karena pemimpin harus dapat memaksimalkan potensi yang ada dalam ekosistem sekolah. Setelah mendalami materi, pandangan saya berubah. Saya mulai melihat potensi dan aset yang ada di sekolah sebagai kekuatan yang bisa dikembangkan.Â
Selanjutnya  setelah saya menyelesaikan modul 3.2  perasaan  saya , saya merasa senang karena saya kembali memperoleh pengetahuan baru terkait materi yang disajikan oleh modul ini. Saya mengetahui bahwa aset sekolah bukan saja fisik tapi non fisik. Saya tertarik untuk mengidentifikasi dan memetakan seluruh aset sumber daya yang ada di sekitar lingkungan sekolah .Â
Perasaan saya sangat senang, bersemangat, dan optimis bahwa kita begitu banyak memiliki aset potensi yang belum tergali dan belum dimanfaatkan dengan optimal. Saya juga senang karena dapat berbagi praktik baik bagaimana kita memetakan aset yang ada di sekolah. Dengan memetakan aset yang ada kita dapat memanfaatkannya untuk merencanakan program yang berdampak bagi murid.Â
Hasil pemetaan aset dan pemanfaatannya membuat kami optimis untuk memanfaatkan aset yang dimiliki untuk mengembangkan sekolah yang berdampak bagi murid. Saya juga senang dapat mengajak rekan-rekan sejawat untuk berpikir berbasis kekuatan. Berpikir berbasis kekuatan ini membuat kita menyadari potensi yang dimiliki  yang memiliki peluang  untuk dimanfaatkan dalam program-program sekolah.