Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Memahami Pengabdian RA Kartini di Museum Rembang

25 Agustus 2019   16:10 Diperbarui: 25 Agustus 2019   17:45 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang mengajar RA Kartini (dok.pri)

Beberapa pohon beringin besar yang entah berapa umurnya berdiri tegak di dekat ruang mengajar. Paling asyik berteduh di situ dengan semilir angin sepoi-sepoi.

Tetapi kami tidak ingin dibuai angin sehingga segera berjalan menuju bangunan utama. Rumah Bupati Rembang yang telah diubah menjadi museum RA Kartini.

Pendopo (dok.pri)
Pendopo (dok.pri)

Seperti biasa bentuk rumah bangsawan, ada pendopo (beranda) luas tempat dimana mereka menerima tamu. Jejeran kursi kayu dengan tata letak yang sama di setiap pendopo bangsawan. Langit-langit tinggi dihiasi lampu hias yang juga besar.

Sebelum memasuki museum, kami membeli tiket yang harganya sangat murah, cuma dua ribu per orang. Setelah berpose di depan pintu masuk, kami mulai menyusuri ruangan satu persatu.

Ruang tamu (dok pri)
Ruang tamu (dok pri)

Ruang tamu berisi silsilah keluarga, baik dari RA Kartini maupun suaminya. Selain itu ada ukiran kayu di dinding sebelah kanan dan juga pembatas dengan ruang tengah.

Di sebelah kiri dari pintu masuk, ada ruangan bertuliskan "Ruang Pengabdian RA Kartini" yang ternyata adalah kamar tidur beliau. Beberapa perangkat pribadi masih tampak utuh seperti ketika pahlawan wanita ini masih hidup.

Ranjang kayu ukir (dok.pri)
Ranjang kayu ukir (dok.pri)

Ada ranjang kayu ukir buatan Jepara, ada  meja hias tempat RA Kartini berdandan, ada pula meja untuk merawat bayi. Sebuah lukisan wajah RA Kartini melengkapi ruangan yang tidak begitu besar ini. 

Mengapa kamar ini disebut ruang pengabdian? Saya rasa berkaitan dengan pengabdian ibu Kartini sebagai seorang istri dan seorang ibu. Di sini RA Kartini melayani suami dan merawat bayinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun