Kabur di Malam Pernikahan
Part 13
Aku berusaha membendung air mata yang semakin bergelayut di pelupuk mata. Namun, tetap saja bulir air itu berjatuhan tak tertahankan.
"Afwan Teh, Keyla tidak bermaksud membuat Teteh menagis." Keyla langsung duduk disampingku, lalu memegang tanganku.
"Tidak apa-apa Key, terima kasih sudah mau memberikan informasi itu pada Teteh." Aku berbalik memegang tangan Keyla.
"Teteh pulang duluan Ya, Key!" Aku membenahi tas selempangku, lalu berdiri.
Keyla menarik tanganku dan membujukku untuk duduk kembali.
"Baik, Teh. Keyla menghubungi Bang Alif dulu, Ya!" Keyla mengetikkan sesuatu di ponselnya.
"Tidak usah, Key. Teteh naik angkot sendiri saja." Aku berdiri kembali, lalu melangkah meninggalkan rumah makan.
Keyla megejar dan menyejajarkan langkahnya denganku. Ia terlihat sibuk menghubungi Alif.
Keyla mendengus sepertinya dia kesal, karena Alif tak kunjung mengangkat teleponnya.