Rumah makan yang dipilih Keyla memang cukup sejuk. Ada pohon besar yang memayungi bangunan ini.
Pelayan restaurant menyambut kami dengan ramah. Sepertinya Keyla sering datang ke sini, karena salah satu pelayan memanggil namanya. Keyla mengajakku duduk di teras belakang dekat dengan taman bunga.
Alif tidak bisa ikut makan Bersama kami, karena ada acara khusus dengan teman-temannya. Tentu saja hal itu sangat membuatku senang. Aku jadi lebih leluasa mencari informasi tentang foto itu.
Setelah memesan makanan dan minuman, aku langsung mengambil foto seorang gadis yang kutemukan kemarin.
"Key, bolehkah Teteh bertanya sesuatu?"
"Boleh, Teh. Tentang apa?" Keyla balik bertanya.
"Tentang foto ini." Aku menunjukkan foto yang masih menjadi misteri ini.
Sejenak Keyla terdiam. "Memang Bang Alif belum pernah bercerita, Teh?"
Mendengar perkataan Keyla membuatku semakin penasaran.
"Belum, Key." Aku menggeleng.
Keyla mendesah. Sepertinya ada sesuatu yang berat di dalam dadanya.