Mohon tunggu...
Empong Nurlaela
Empong Nurlaela Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pilihan Langit (Kabur di Malam Pernikahan Bagian 9)

28 November 2024   12:52 Diperbarui: 28 November 2024   13:07 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B


"Di sini saja, enggak usah bisik-bisik. Enggak bakalan ada yang denger, kok." Aku bergeming.


"Ya udah aku tidur duluan," ujarnya sembari memakai selimut.


Dengan terpaksa aku mendekat, lalu duduk di samping Alif.


Alif beringsut, hendak membuka bajunya. Aku menutup wajah dengan tangan. Alif tertawa kecil melihat tingkahku.
"Kamu kenapa?"


"Pake lagi bajunya, kalau enggak aku kabur nih."


"Ya sudah kabur aja, aku cuman ngingetin aja tiga hari yang lalu ada yang meninggal. Tertabrak mobil truk. Katanya arwahnya gentayangan."Ucapan Alif membuat bulu kudukku meremang.


"Ya sudah apa syaratnya?" aku terpaksa mengalah.


"Syaratnya pijitin aku, perjalanan Subang-Jakarta membuat badanku pegal-pegal," bisiknya.


" Ya ampun abang, nyuruh mijit aja, pake drama dulu. Ya udah gampang syaratnya, asal jangan buka baju!"


Alif  terkekeh sembari membenahi kausnya, kemudian tidur telungkup.
Perlahan aku memijit punggungnya.
"Pijitan luar kamu enak juga, apalagi pijitan dalamnya."


Aku mencubit punggung Alif. Dia mengaduh. Rasain bicaranya mesum mulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun