Mohon tunggu...
Miratusalimah
Miratusalimah Mohon Tunggu... Administrasi -

find another piece of min in emimierara.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Lama Belum Kelar #36

10 Mei 2013   19:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:47 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Usai maghrib gua datang ke basecamp anak-anak komplek di pos RW 05. Gua sudah mempersiapkan mental menghadapi Galang reseh yang katanya mau ngabisin gua. Mata Galang terlihat merah. Tapi ia seakan punya energi besar untuk ribut sama gua di depan 3 orang teman komplek, Tiwo, Deden dan Ares yang sedang asik mahsyuk merokok.

"PENGKHIANAT!" Cacinya. "Gue nyesel punya temen kayak lo, Mony*t!"

"Elo yang banci! Gua udah nggak nganggep elo sebagai temen sejak lo ninggalin Devina," balas gua.

"Lo udah selingkuh dari Melati. Lo juga nyakitin Devina... Brengsek!"

"Ya. Trus kenapa? Lo mau ngabisin gue sekarang?" Gua maju.

Sebuah tamparan keras melayang ke wajah gua. Lalu ia juga menonjok perut gua yang tipis. Dua teman kami sempat melerai kami. Tapi gua berhasil menonjok mukanya sampai pipinya membiru. Gara-gara keributan itu, beberapa Ibu-ibu, Bapak-bapak dan orang-orang komplek dekat Pos RW keluar untuk mengetahui apa yang terjadi. Mang Odang si hansip pun mendatangi kami dan tanya sana-sini.

Gua dan Galang saling serang lagi. Ia memiting leher gua dan gua mendorongnya ke belakang hingga jatuh. Badan gua diatasnya dan ia mulai mengacak-acak muka gua. Berusaha bangkit, gua menginjak tulang keringnya.

Lalu gua melihat Melati menerobos masuk. Dan orang-orang itu melerai kami. Gua dan Galang terpisah jarak 2 meter dan kami saling menatap dengan kejam. Tangan kami tertahan badan-badan orang lain, namun kaki kami tergerak untuk saling menendang dari jauh.

“Ada apa kalian ribut-ribut?” Tanya Pak Rakhmat yang terusik karena rumahnya pas di depan pos RW yang sekarang berubah menjadi ring tinju.

“Kayaknya sih mereka lagi ngeributin cewek,” timpal Tiwo yang menjadi saksi kunci.

“Heh? Ngeributin cewek? Melati maksudnya?” Tanya mang Odang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun