"Virus rabies itu akan mati bila terkena air, makanya salah satu cirikas anjing yang terkena rabies itu takut pada air, karena ketika dia kena air, badannya akan terasa sakit. Karena itulah lukamu harus segera dibersihkan dengan air, supaya kalau ada virus rabies bisa mati dan tidak menular kepadamu. " Katanya, membuatku sedikit takut tertular rabies.
"Tapi kamu nggak perlu kuatir Bambs, ini hannya untuk jaga-
jaga, karena perlu kamu tahu, anjingku tidak takut air dan baru saja aku mandikan." Katanya lagi, membuat rasa takutku sedikit berkurang.
"Salah satu ciri yang lain dari anjing yang terkena virus rabies adalah dia menjadi suka bersembunyi di tempat gelap." Urainya lagi sambil meneteskan betadine di betisku yang luka.
"Nah, sekarang kita ke dokter ya, supaya kamu diperiksa dan diberi anti biotik. Dokternya dekat sini kok." Katanya dengan suara kalemnya, sambil membimbingku berdiri.
Aku menurut.
Ketika menuju tempat praktek dokter yang berjarak beberapa rumah dari rumah Nova, tangan Nova terus menggandengku. seolah dia begitu mengkhawatirkanku.
Dan aku sangat menikmati semua ini, maka aku memanfaatkan situasi itu dengan berjalan agak gimana-gimana gitu, supaya Nova tidak melepas gandengannya.
Malam itu kami mengakhiri hari dengan makan mie goreng ala Nova.
Rasa mie ter-enak di dunia yang pernah aku makan. Bahkan mie buatan mama yang biasanya rasanya paling enak, malam ini ada yang mengalahkan.
Hem....aku jadi yakin, bahwa persainganku dengan Lukas telah berakhir hari ini dan aku tinggal mencari waktu yang tepat untuk menyatakan perasaanku pada Nova.
Peristiwa digigit anjingnya Nova, bikin aku makin yakin untuk menyatakan perasaanku.
Perhatian Nova, tatapan cemasnya saat melihatku terluka, telatennya dia merawat lukaku, sabarnya dia menggandeng tanganku, membuat aku yakin bahwa Nova tidak akan menolakku.