Kemudian jika dikaitkan dengan tahun 1934 dan kehidupan Muhammad Yamin (tokoh nasional Indonesia) maka ada masa dan rasa perjuangan pergerakan nasional menuju kemerdekaan. Saya membayangkan kalimat "rasakan hancur tulang-belulang" boleh jadi terpengaruh dengan masa hidupnya. Beliau adalah tokoh Sumatera Barat sekaligus tokoh nasional yang turut serta merumuskan dasar-dasar sebelum menjadi Pancasila yang final. Keluasannya mengetahui geografis Bukit Barisan (seperti disebut dalam puisinya) yang membentang dari Aceh hingga Lampung patut diacungi jempol di kala itu yang belum begitu luasnya perkembangan teknologi dan pendidikan. Pertanda ia bukan orang biasa.
Nah, Â dari apa-apa yang tidak dikisahkan dalam puisi orang lain maka muncullah inspirasi membuat hal baru. Misalnya menceritakan perjuangan juga, namun memuat hal baru. Contohnya, memuat pesan (nasihat) ayah kepada seorang perantau. Begitulah inspirasi menulis puisi, salah satunya muncul setelah membaca atau membedah puisi orang lain, yaitu sisi mana yang belum diceritakan penulisnya. Karena itu juga saya yakin belum ada yang menulis puisi mengangkat semua bab dalam pelajaran PJOK SMA.
Bedah Puisi lagi ....
Penulis mencoba mencontohkan kembali dengan membedah puisi pribadi yang dikaitkan dengan materi PJOK kategori murid SMA. Ini sebagai kelanjutan judul artikel penulis (saya) kemarin.
Judul: 'Bela Diri dan Iblis'
Wahai aku ....
Aku baru tahu.
Bela diri tak hanya  diranda.
Banyak wiyata.
tangguh,
keselamatan diri,