Membawakan diri untung dan malang
Ini bagian isi, tafsirnya tidak ambigu, seorang perantau yang berjuang dan mengalami baik untung maupun rugi
Di tengah malam terjaga badan
Ini bagian isi bahwa seorang perantau tidurnya tidak nyenyak karena suatu masalah atau kegelisahan.
Terkenang bapak sudah berpulang
Ini bagian isi, bahwa seorang perantau teringat atau terbayang almarhum Bapaknya. ini dipahami setelah membaca kalimat selanjutnya.
Diteduhi selasih, kemboja sebatang
Ini bagian isi, awalnya penulis (saya) tidak langsung paham. Namun karena pengalaman ziarah, biasanya Kemboja (Plumeria alba) turut hadir di suatu kuburan. Jadi orang yang tidak pernah ziarah belum tentu memahami kalimat ini. Saya baru memahami kalau Selasih (Ocimum basilicum) ungu juga sering berada di area perkuburan setelah searching ke sejumlah website.
Jadi secara keseluruhan puisi ini menceritakan seorang perantau yang sekian tahun di daerah perantauan dan berjuang di sana juga menghadapi suka dan duka serta terbayang almarhum ayahnya namun tidak ada dimuat dalam puisi ini apa peran ayahnya kepada dirinya. Sampai di sini, ada beberapa kalimat yang multi tafsir dan ada tafsiran yang berbeda jika tidak dibaca utuh. Demikian penulis (Saya) menjelaskan bahwa orginalitas suatu puisi sebenarnya terpulang kepada penulisnya. Kemudian, makna puisi terpulang kepada para pembacanya. Ditambah lagi originalitas puisi terpulang kepada bukti.