Mohon tunggu...
Mahendra
Mahendra Mohon Tunggu... Guru - Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ada Apa di Balik Puisi Anda?

12 Desember 2024   15:09 Diperbarui: 12 Desember 2024   19:25 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://cdn.grid.id/crop/0x0:0x0/700x465/photo/2024/09/29/pexels-picjumbo-com-55570-210661-20240929103103.jpg

Eksistensi sedang berhadap-hadapan.

Diranda sedang bertatapan.

Eunoia menang setiap kutub pertarungan.

Menjadi saksi lah lunar dan dian.

Siapa yang lebih digdaya, bukan edan.

Apa ujuan puisi kamu? Menjelaskan pertandingan pada permainan bola. Permainan bola besar ada tiga dalam puisi ini yaitu: sepabola (football) diwakilkan oleh kata bulat karettersepak. bulat karet tertetak da nada kata net berarti voli. bulat karet tertolak dan ada kata 'keranjang' berarti basket. Permainan bolak kecil ada tiga dalam puisi ini yaitu: pingpong, badminton dan tenis.

Perhatikan kembali kalimat ini: Di sana gawang, yang bulat-karet tersepak, Di sana net, yang bulat-karet tertetak, Di sana keranjang, yang bulat-karet tertolak. Di sana net, yang bulat-plastik kecil tertetak, Di sana net , yang bulat-berbulu kecil tertetak, Di sana net, yang bulat-karet kecil tertetak.

Apa yang kamu alami atau rasakan? Penulis merasakan betapa seriusnya kedua tim sedang berlaga. Begitupun para penonton. Perhatikan bagian berikut: Bahana penonton sungguh elan. Atmosfer seakan dua alis pertemuan. Eksistensi sedang berhadap-hadapan. Diranda sedang bertatapan. Eunoia menang setiap kutub pertarungan. Menjadi saksi lah lunar dan dian. Siapa yang lebih digdaya, bukan edan.

Apa amanat puisi kamu? Kedua tim yang sedang berlaga sama-sama punya optimisme menang. Hal ini diwakilkan kalimat "Eunoia menang setiap kutub pertarungan."  Eunoia menurut kamus adalah pemikiran yang indah. Kalimat ini bergenre konotatis karena menggunakan kata 'kutub' untuk mengganti subjek (orang). Pesan lainnya, dalam pertandingan permainan bola kedua petarung akan mengejar kemenangan mengikuti peraturan permainan bukan asal memang tapi melanggar aturan itulah yang diwakilkan kalimat "Siapa yang lebih digdaya, bukan edan."

Apa golongan puisi kamu? Puisi bebas. Sebenarnya puisi ini tidak bebas amat, karena beberapa bagianmenggunakan irama. Mengapa megnggunakan kata 'tertetak' pada permainan Voli, Pingpong, Badminton dan Tennis ? Karena 'tetak' itu suatu gambaran memotong dan gerakan dengan kecepatan tinggi sehingga iramanya menjadi pas, pun maknanya yaitu 'smash'. Mengapa menggunakan kata 'tolak' pada permainan basket? Karena prinsip dasar basket juga mirip atletik cabang tolak peluru, tidak memukul tapi menolak. Mengapa menggunakan kata 'sepak' pada football? Ini sudah jelas, kita semua paham.

Apakah ada karya orang lain yang kita jiplak? Puisi kita tidak menjiplak karena kita yang paling memahami puisi kita. Kalau sama, itu di luar tanggungjawab kita. Prinsip kita, jika kita dituduh menjiplak, ya kewajiban orang itu memberikan buktinya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun