Mohon tunggu...
Mahendra
Mahendra Mohon Tunggu... Guru - Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia 2035

31 Mei 2020   19:39 Diperbarui: 1 Juni 2020   08:05 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seperti apakah perubahan pada dekade mendatang? Sumber: dokumen pribadi

Guru mengetahui seperti apa besarnya manfaat mencerdaskan anak bangsa. Murid yang pandai dan berakhlak dapat mengetahui seperti apa sebenarnya pengetahuan itu berjenjang seperti tangga yang menuju pada kebajikan paripurna, menguasai dunia dengan ilmu, selamat akhirat juga dengan ilmu. 

Segala profesi gara-gara pandemic ini dilatih untuk sabar dalam kerja sama, sabar mengingatkan, sabar dalam pencegahan, sabar dalam pengobatan, sabar dalam pengendalian wabah, sabar jika tertipu, sabar sabar dan sabar dan semua jenis sabar lainnya meningkatkan kelas kejiwaan setiap orang yang mau mengambil pelajaran.

Kita pun dibuat menggali nilai-nilai Pancasila sengaja atau tidak. 

Pertama kedekatan dengan Tuhan lebih meningkat. 

Kedua, solidaritas kemanusiaan meningkat tanpa pandang suku dan agama. 

Ketiga, persatuan meningkat.

keempat pengkajian antar ahli ilmu, teologi (fiqih dan lainnya), virology, ekonomi, geologi, dan ragam cabang ilmu lainnya terlatih untuk belajar mengurangi egois dan belajar sampai pada bijak dan mufakat. 

Kelima, kesejahteraan dipersiapkan untuk situasi suka maupun duka di mana yang berlebih ekonominya sadar dan saling kerjasama dengan yang berkekurangan ekonominya. 

Itulah Pancasila, sengaja maupun tak sengaja bagian dari hidup bangsa ini, penduduknya terbesar ke empat secara global dan potensinya sebagai kualitas terbesar keempat dalam percaturan dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun