Dengan kondisi pandemic ini banyak muncul kepahlawanan bangsa yaitu banyaknya relawan yang tampak maupun relawan rahasia yang membantu seperti pembentukan gugus tugas covid19 di tingkat desa. Jiwa bangsa secara mendalam adalah kepahlawanan, pengorbanan dan menolong yang lemah.Â
Maka sebaiknya zakat dioptimalkan untuk menyelesaikan terlebih dahulu 80 persen populasi penduduk Indonesia (mereka adalah muslim). Menyelesaikan yang 80 persen ini sama dengan menyelesaikan masalah negara hampir secara keseluruhan. Sisanya yang 20 persen perlahan akan juga mengatasi kemiskinan lewat sistem gotong royong.
Di Indonesia sekitar 10 persen penduduknya adalah golongan miskin maka bila kita hitung-hitung saja, bisa dibantu dengan zakat yang potensinya 233,8 Trilun rupiah.
Sehingga masing-masing individu mendapat 300-750 ribu rupiah untuk 1 bulan atau 4 sampai 9 juta rupiah per tahun. Ini satu solusi bila pemerintah terpaksa melakukan lockdown parsial.
Perubahan juga diprediksi terjadi pada pekerjaan, penduduk akan lebih banyak berbisnis dari pada pengharapan pekerjaan pada non bisnis, selain karena pandangan terhadap banyaknya perdagangan dibanding dengan pekerjaan lainnya juga karena pembinaan dari para ahli entrepreneur tentang giat berbisnis apalagi di era globaliasi ini dengan mudah orang akan mengetahui seluk beluk ekonomi termasuk neraca perdagangan, Indonesia (ekspor-impor) pada tahun 2014 minus atau deficit sebesar 1,886 M dolar AS.Â
Berbeda dengan singapura surplus US$ 43,552 M, Malaysia US$ 25,265 M, dan Vietnam US$ 795 juta.Â
Sedangkan Cina dan Jerman selalu surplus sejak 2000 hingga 2013 (data 2014 di BPS belum ada).Â
Rusia surplus sejak 2004 hingga 2014.Â
Arab  Saudi dan Kuwait surplus sejak 2004-2013.Â
Mesir minus sejak 2004-2013.Â
AS, Inggris, Perancis selalu minus sejak 2000 hingga 2014.Â