a. Mazhab Hanafi:
Hukum berqurban adalah wajib bagi seseorang muslim yang mampu walaupun berqurban dengan seekor ayam jantan, menurut mazhab ini membolehkan berqurban dengan ayam jantan.
Kriteria mampu menurut mazhab ini ialah jika seseorang telah mempunyai kekayaan minimal sebanyak 10 dinar (1 dinar menurut Abu Hanifah: 5,388 gram emas logam mulia x 10 (Dinar) = 53,880 gram) x sekitar Rp 1.000.000 = Rp 54 jt an).
1 Dinar/mitsqol (berbahan emas murni): 5388 gram (Abu Hanifah), 3879 gram (imam 3: (Maliki, Syafi'i dan Ahmad), dan 4,25 gr=misqol emas (Sidogiri)
b. Mazhab Maliki, Syafi'i, dan Hambali:
Hukum berqurban adalah sunnah muakkadah minimal seekor kambing.
(kitab al Mausuah V:76)
2. WAKTU BERQURBAN
a. Mazhab Syafii:
Dari pagi hari setelah shalat Idul Adlha sampai waktu asar pada hari tasyriq yang terakhir, yaitu tanggal 13 DzulHijjah.
b. Mazhab Hanifi, Maliki, dan Hambali: